Antarajawabarat.com, 14/7 - Para penjual kebutuhan berlebaran seperti baju, makanan dan lainnya tidak khawatir sepi pembeli meski tidak memberlakukan diskon atau potongan harga jual.
"Tanpa diskon pun harga jual di sini terjangkau oleh masyarakat, dan pada momen lebaran seperti kali ini mereka tidak mempermasalahkan harga, pasti dibeli," kata Manager Operasiol Kings Deddy Junaedi di Bandung, Selasa.
Menurut dia kebanyakan mereka (pedagang) tidak memberlakukan discount karena barang yang mereka jual adalah produk satu-satunya atau tidak ditemukan di tempat lainnya. Hal itu karena di lokasi itu sebagian besar adalah distro dan pakaian dengan label merek tertentu.
Momen lebaran dijadikan kesempatan menaikan harga oleh sebagian toko, selain karena kebutuhan musiman juga konsumen mencari pakaian sesuai yang diinginkan. Selain itu eksklusivitas produk menjadi alasan tidak memberlakukannya discount.
"Di sini barangnya produk sendiri, otomatis sulit ditemukan di tempat lain. Jika ada konsumen yang menyukai style pakaian tertentu, tanpa di discount pun kemungkinan konsumen membelinya tinggi," kata staf Outlet Illusion Mona di Bandung.
Dia mengatakan harga pakaian di outletnya tanpa discount pun sudah terjangkau oleh konsumen dari berbagai kalangan. Untuk harga baju termasuk sandal, sepatu dan aksesoris lainnya mulai dari Rp50 ribu sampai Rp400 ribu.
Meski tanpa diskon pengunjung tak pernah berkurang setiap harinya. Biasanya mencapai ratusan pengunjung yang datang mencari produk buatan Tresialo itu.
"Pada Bulan Puasa banyak pengunjung yang datang, itu sudah kami antisipasi juga dengan menambah stok," katanya.
Sekalipun ada yang memberlakukan diskon, hanya untuk barang lama dengan tujuan menambah omzet di Bulan Ramadan. Selain it, pemberlakuan diskon sengaja direncanakan untuk membantu persediaan pakaian bagi anak sekolah usai liburan, seperti sepati dan tas.
"Kami persiapkan diskon dari tanggal 16 sampai akhir Juli. Temanya menyambut lebaran dan back to school," kata staf outlet toko aparel Erni Rianti.***3***
Dede Lukman