Antarajawabarat.com, 4/7 - Argentina berpeluang memenangi Piala Amerika 2015 sekaligus mengakhiri paceklik gelar internasional selama 22 tahun sejak terakhir kali juara Piala Amerika di Ekuador pada 1993.
Piala Amerika bagi Argentina juga bisa menjadi pelipur lara kegagalan di final Piala Dunia Brasil 2014 ketika dikalahkan Jerman.
Argentina dan Chile punya peluang sama untuk mengangkat piala, namun Albiceleste bisa lebih beruntung jika memaksimalkan lima faktor pendukung seperti pemain bintang hingga tekanan pendukung tuan rumah membebani Chile.
Berikut lima faktor pendukung Argentina di final seperti dilansir situs resmi Piala Amerika 2015.
1. Lionel Messi
Kendati belum sepenuhnya bersinar di Piala Amerika seperti yang ia lakukan bersama Barcelona, namun Messi tetaplah mega bintang sepak bola dalam beberapa tahun terakhir.
Demi mengeluarkan kemampuan terbaik Messi, pelatih Gerardo 'Tata' Martino justru menempatkan pemain kidal itu di sayap kanan, seperti yang dilakukan Luis Enrique di Barcelona.
Messi memang baru mencetak satu gol hasil penalti kala bermain 2-2 melawan Paraguay di fase grup. Namun kelincahannya mengecoh pemain bertahan lawan merupakan keistimewannya yang akan membuka celah untuk pemain lain mencetak gol.
Kendati tidak mencetak gol, Messi merupakan arsitek tiga gol dari kemenangan 6-1 Argentina atas Paraguay di semifinal.
2. Ketajaman Aguero
Messi yang baru mencetak satu gol akibat kerap dijaga ketat bek lawan justru memberikan ruang bagi Aguero untuk mencetak gol.
Sergio Aguero telah mencetak tiga gol, dan Higuain satu gol kendati hanya bermain selama 95 menit sebagai pengganti di tiga pertandingan.
Selain kedua pemain itu, Argentina punya sayap lincah Angel Di Maria yang mencetak dua gol. Bek Marcos Rojo dan gelandang Javier Pastore juga bisa mencetak gol.
Kemampuan sejumlah pemain Argentina untuk mencetak gol menepis anggapan bahwa Argentina hanyalah Messi semata.
3. Konsistensi taktik
Pelatih Tata Martino jarang melakukan perubahan besar pada susunan pemain Argentina. Bahkan sebelum Piala Amerika dimulai, Argentina sudah memiliki susunan pemain andalan.
Sebagai contoh, Tata Martino berupaya tetap memainkan Pablo Zabaleta dan Lucas Biglia kendati dalam kondisi yang kurang bugar demi konsistensi susunan pemain dan taktik.
Martino hanya melakukan perubahan ketika memainkan Martín Demichelis untuk menggantikan Nicolás Otamendi yang mendapat suspensi di fase grup. Ia juga hanya mengistirahatkan Aguero kala menjamu Jamaika sebelum laga perempatfinal.
Martino selalu memainkan Mascherano dan Messi sebagai pemain utama untuk menjaga keseimbangan tim dan berjalan optimalnya taktik di lapangan.
4. Akrab dengan tekanan
Tim Argentina saat ini sudah terbiasa dengan ketegangan dan tekanan tinggi setelah melakoni final Piala Dunia 2014 melawan Jerman. Kekalahan itu dinilai memperkuat mental Argentina kala menghadapi Cile pada laga final di Stadion Nasional Santiago.
Selain itu, banyak pemain Argentina yang mampu memenangi laga final dan menjadi juara bersama klubnya masing-masing, baik bersama Barcelona, Real Madrid, Juventus maupun Manchester City.
5. Chile belum bertemu lawan tangguh
Argentina adalah lawan yang sesungguhnya bagi Chile yang belum bertemu tim kuat sepanjang turnamen Piala Amerika.
Di fase grup tim asuhan Sampaoli bertemu Meksiko, Bolivia dan Ekuador. Sementara di babak perempat final bertemu Uruguay yang bermain dengan 10 orang tanpa Cavani dan Suarez. Chile juga kesulitan kala mengalahkan 10 pemain Peru dengan skor 2-1 pada laga semifinal.
Selain itu, dukungan tuan rumah akan bermakna ganda bagi Chile, bisa saja menjadi pelecut semangat atau beban yang membuat Chile gagal tampil maksimal.
Penerjemah: Alviansyah Pasaribu
antaranews