Begitu pula di Kabupaten Indramayu dengan luas areal sawah yang mengalami kekeringan di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Kadanghaur 381 hektare dan Kecamatan Losarang 1.163 hektare.
“Gerak cepat ini sangat diperlukan karena petani tidak boleh gagal panen. Kita berupaya maksimal untuk bantu petani. Ini menjadi perhatian utama Bapak Mentan dan Wamentan. Beliau terus memantau sepanjang hari selama 24 jam,” tegasnya.
Pompanisasi Garut
Sementara itu, Kementerian Pertanian (Kementan) menyalurkan bantuan sebanyak 286 mesin pompa untuk mengairi lahan pertanian yang dilanda kekeringan akibat kemarau di Kabupaten Garut, Jawa Barat, agar lahan pangan tetap produktif.
"Kementan itu sekarang memberikan bantuan mesin pompa, ada 286 pompa yang sudah diterima di Garut," kata Sekretaris Daerah Pemkab Garut Nurdin Yana di Garut, Rabu.
Ia menuturkan bantuan mesin pompa yang didistribusikan oleh Kementan itu merupakan program nasional untuk setiap daerah yang membutuhkan mesin pompa dalam rangka mengatasi lahan pertanian yang dilanda kekeringan.
Kabupaten Garut masuk dalam program Kementan tersebut dan mendapatkan bantuan mesin pompa yang nantinya akan digunakan oleh kelompok tani maupun brigade seperti dari jajaran Kodim di Garut.
"Mekanismenya kita hanya menerima hibah saja ke beberapa kelompok tani, ada dari Kodim juga," katanya.
Ia mengatakan bantuan pompa itu untuk menarik air permukaan dari aliran irigasi ke areal lahan pertanian yang dilanda kekeringan atau kekurangan pasokan air saat musim kemarau.
Tujuan dari pompa air irigasi itu setidaknya dapat mengurangi risiko gagal panen akibat kekurangan air saat musim kemarau, sehingga lahan pertanian tetap bisa panen dan memberikan keuntungan bagi petani.
"Diharapkan jangan sampai puso dampak kekeringan, makanya dilakukan seperti itu, pompanisasi," katanya.