“Ibu Megawati Soekarnoputri minta ketemu yang namanya Kepala Polisi Republik Indonesia,” ucap Megawati.
Ia pun berbicara banyak soal alasan mengapa dirinya ingin bertemu dengan Kapolri di antaranya bagaimana ia menerima berbagai laporan, data, dan fakta mengenai intimidasi serta ketidaknetralan aparat.
Lalu, terkait ajang politik maupun proses penegakan hukum. Megawati mengaku dirinya sangat terusik dengan keadaan tersebut.
Ia merasa hal-hal demikian perlu diingatkan kepada pemimpin tertinggi di Kepolisian, mengingat hal itu tak sejalan dengan tujuan proses reformasi di tubuh Polri yang banyak dimulai ketika Megawati menjadi presiden.
“Masa diintimidasi hanya karena ada perintah dari atas. Atasnya mana? ‘Yang pasti bu ada perintah dari atas’. Gila apa tidak? Gila apa tidak? Gila dong. Lah kok tidak mau bilang dari si ini, si ono, si ini, perintah ya dari atas,” jelasnya.
Oleh karena itu, dia bicara berkali-kali meminta waktu untuk bertemu dengan Kapolri saat ini.
“Ntar diundang apa tidak, tidak tahu. Ntar tahu-tahu perwakilan (Kapolri yang menemui). Lihat saja nanti. (Tapi) Saya hanya mau ngomong kok (ke Kapolri), bapak udah, insaf dong. Masa sih wargaku itu (diintimidasi padahal) warga Indonesia juga,” pungkas dia.
Sebelumnya, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengungkapkan alasannya batal pensiun menjadi ketua umum lantaran ada pihak yang ingin mengambil alih partai berlambang banteng moncong putih itu.
Hal itu disampaikan Megawati usai mengumumkan bakal calon kepala daerah yang akan maju dalam Pilkada Serentak 2024 di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu.