Desain lingkungan sekitar istana juga diperhatikan dengan cermat. Nyoman mengungkapkan bahwa tebing di sekitar istana akan ditanami berbagai tanaman untuk menciptakan suasana asri dan sejuk.
Selain itu, tuang tunggu di dalam istana juga dirancang dengan konsep yang tidak biasa. Nyoman menyebut ruang tunggu tersebut akan terasa melayang karena posisinya berada di antara tebing setinggi 30 meter dan langit-langit setinggi 30 meter.
"Jadi ruang tunggunya kita nggak biasa, Jadi dia seperti melayang, tebingnya 30 meter, langit-langitnya 30 meter. Jadi tamu-tamu di dalam tanpa pake AC, karena nanti angin itu keluar masuk melalui celah-celah sayap itu," ujarnya pula.
Nyoman juga menekankan bahwa ruang tunggu tersebut tidak memerlukan AC, karena angin akan mengalir masuk melalui celah-celah sayap Garuda, menciptakan sirkulasi udara alami yang sejuk.
"Jadi nyaman karena panas bisa drop drastis. Misalnya di luar 35 derajat celsius, di dalam itu bisa 24 derajat celsius. Jadi (bisa) turun bangat panasnya," kata Nyoman.
Nyoman dengan tegas menyatakan bahwa desain Istana Garuda sepenuhnya merupakan hasil kreasi orisinalnya, tanpa meniru satu pun bangunan di seluruh dunia. Karya yang tak memiliki kesamaan bagi dia merupakan suatu harga diri bangsa.
"Saya ini bekerja tidak ada urusan dengan politik. Saya berpikir terhadap bangsa saya, supaya punya harga diri, maka dari itu desain ini enggak ada niru-nirunya. Itu betul-betul dari hati kita, enggak ada niru-nirunya supaya kita punya harga diri. Itu perlu anak anak muda harus begitu, jangan ATM (amati tiru modifikasi) terus," ujar Nyoman menegaskan.
Nyoman juga mengungkapkan bahwa kesan mistis terhadap Istana Garuda adalah hal yang terbuka untuk interpretasi masing-masing individu, yang dipengaruhi oleh pengalaman pribadi mereka.