Antarajawabarat.com, 13/4 - PT Bank Pembangunan Daerah Jabar Banten Tbk (Bank BJB) menjadi salah satu dari 23 lembaga keuangan yang menjadi operator penyaluran gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Penyaluran Dana Gaji Bulanan PNS Pusat Melalui Bank Operasional II Mitra Kerja Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Tahun 2015, di Gedung Kementerian Keuangan Republik Indonesia Jakarta, Senin.
Perjanjian kerjasama yang ditandatangani Dirut Bank BJB dan Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Republik Indonesia Marwanto Harjowiryono, tersebut berlaku hingga akhir 2017.
"Berlakunya sejak kerjasama ditandatangani hingga akhir 2017," kata Direktur Utama Bank BJB Ahmad Ifran.
Ia menyebutkan sisi positif bagi bisnis di balik kerjasama itu yak salah satunya dapat meningkatkan dana pihak ketiga (DPK). Dan hal itu sudah berlangsung di wilayah Jawa Barat dan menjadi salah satu penunjang penyaluran kredit PNS di daerah itu.
Irfan menyebutkan, berdasarkan surat keputusan nomor KEP-126/PB/2015, dalam kerjasama itu, bersama 22 lembaga perbankan lainnya, pemerintah menunjuk Nank BJB sebagai Bank Operasional II.
Menurutnya, kerjasama ini juga sejalan dengan misi lembaga perbankan BUMD Jabar-Banten itu. Pasalnya tahun 2015 pihaknya fokus meningkatkan market share DPK.
Menurut dia kerja sama itu mengatur proses dan penyaluran dana SP2D (Surat Perintah Pencairan Dana), SP2D-R (Surat Perintah Pencairan Dana Retur) dan SPT (Surat Perintah Transfer) Gaji Bulanan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pusat, sekaligus menjamin penyaluran dana tersebut tepat waktu, tepat jumlah, dan tepat sasaran.
Lebih lanjut ia menyebutkan, Bank BJB memproyeksikan pertumbuhan funding. Targetnya sekitar 15-17 persen lebih tinggi daripada pencapaian tahun lalu.
"Guna merealisasikanya kami menerapkan sejumlah strategi. Yakni melalui promosi, pemasaran produk dana, dan inovasi produk," katanya.
Selain itu jajarannya pun terus meningkatkan kualitas, baik dalam hal sistem pelayanan, sumber daya manusia (SDM) maupun teknologi. Hal itu, terang dia, agar pihaknya mampu merealisasikan visi dan misinya.
"Kami berkeinginan kuat menjadi perusahaan yang lebih besar, kuat, dan tentunya, lebih besar," kata Irfan menambahkan.***3***