Kabupaten Bandung, Jawa Barat (ANTARA) - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin meminta Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) terus melakukan berbagai upaya untuk mencegah terjadinya praktik perpeloncoan antara senior dengan junior.
"Ini memang harus terus dilakukan, IPDN sudah melakukan berbagai upaya untuk mencegah terjadinya itu. Nah itu sistem ospeknya semacam mengalami perubahan-perubahan ada transformasi itu saya kira dan semua perguruan tinggi juga begitu, semua sekolah kedinasan juga begitu," kata Wapres.
Wapres menyampaikan hal itu ketika memberi keterangan pers di atas Kereta Cepat Whoosh di Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis, usai menghadiri Pelantikan Pamong Praja Muda Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Angkatan XXXI Tahun 2024 di Kampus IPDN, Kabupaten Sumedang, Jabar.
Wapres mengatakan praktik perpeloncoan pernah terjadi beberapa kali di IPDN sehingga IPDN pun diminta untuk melakukan pembenahan-pembenahan agar kejadian itu tak terulang.
"Dulu memang sering terjadi karena itu, maka IPDN diminta untuk melakukan pembenahan-pembenahan sehingga tidak terjadi hal-hal seperti penganiayaan yang dilakukan oleh senior kepada juniornya," tutur Wapres.
Ia menyebut praktik perpeloncoan bukan hanya di IPDN, namun juga terjadi di perguruan tinggi lainnya.
"Bukan hanya di IPDN, juga di tempat lain di pelayaran itu juga mengalami hal yang sama, bahkan juga di perguruan tinggi lain, sama juga," ungkap Wapres.
Oleh karena itu, kata Wapres, saat ini orientasi studi dan pengenalan kampus (ospek) lebih bersifat memberikan bimbingan dan edukasi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Wapres minta IPDN terus berupaya cegah praktik perpeloncoan