Jakarta (ANTARA) - Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengatakan pihak Istana akan membatasi jumlah tamu undangan yang akan menghadiri upacara peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan RI di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, 17 Agustus 2024.
“Seperti disampaikan Pak Mensesneg tadi, ada keterbatasan. Di IKN itu kami mempersiapkan (untuk upacara penaikan bendera) 1.000 (undangan) di pagi hari, dan sore hari (penurunan bendera) 1.000, plus 380 di main hall,” jelas Heru dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis.
Untuk mengakomodasi banyaknya masyarakat yang antusias mengikuti upacara di IKN, pemerintah menyiapkan sebuah lokasi di Plaza Seremoni atau Sumbu Kebangsaan IKN, yang akan menampung 1.500 undangan.
“Tadi Menteri PUPR menyampaikan ada tambahan lokasi di Plaza Seremoni di antara lapangan hijau (lokasi upacara) dan gedung menko (IKN), itu kami siapkan kurang lebih 1.500. Nanti menggunakan tenda-tenda dan masyarakat bisa juga menyaksikan dari sana,” kata Heru yang juga Pj Gubernur DKI Jakarta itu.
Sementara itu, tamu undangan yang akan mengikuti upacara di halaman Istana Merdeka, Jakarta, dibatasi masing-masing 1.500 undangan untuk pagi dan sore hari.
“Yang tidak tertampung di IKN kami harapkan diundang di Jakarta. Jadi acara 17 Agustus ada di dua tempat. Tata upacara militer ada di IKN mulai pukul 11.00 WITA, disesuaikan dengan waktu Jakarta adalah pukul 10.00 WIB,” jelasnya.
Heru menyampaikan pada 17 Agustus 2024, Presiden Joko Widodo dan Presiden Terpilih RI akan berada di IKN, sedangkan Wapres dan Wapres Terpilih RI akan berada di Jakarta bersama undangan lain.
“Apa yang akan dilakukan di Istana Jakarta (17 Agustus) adalah tambahan hiburan. Jadi dikombinasikan antara Jakarta dan IKN tetap menyambung waktunya, semua bersamaan, tapi susunan acara (di Jakarta) mulai 8.30 WIB kegiatan hiburan, dan diambil alih (IKN) 10.00 waktu Jakarta,” kata dia.
Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara Pratikno menyampaikan seluruh Presiden RI terdahulu juga akan diundang untuk mengikuti upacara peringatan detik-detik proklamasi di Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur, tanggal 17 Agustus 2024.
Pratikno mengatakan meski mengundang seluruh Presiden terdahulu ke IKN, namun pihak Istana terbuka jika ada hal-hal menyulitkan yang membuat para Presiden terdahulu tidak dapat hadir di IKN.
Alasan Istana batasi jumlah peserta upacara di IKN
Kamis, 1 Agustus 2024 14:36 WIB