Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu berpeluang bergerak sideways (mendatar) di tengah para pelaku pasar sedang bersikap ‘wait and see’ terhadap rilis suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed.
IHSG dibuka menguat 59,46 poin atau 0,85 persen ke posisi 7.030,20. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 12,33 poin atau 1,41 persen ke posisi 883,75.
“IHSG berpeluang bergerak sideways (mendatar) pada hari ini,” sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.
Dari dalam negeri, apabila The Fed akan memangkas suku bunga acuannya pada September 2024 mendatang, akan membuat bank sentral lainnya juga berpotensi lebih bersikap dovish, termasuk Bank Indonesia (BI) yang sebelumnya sempat mengindikasikan pemangkasan, apabila rupiah sudah lebih stabil dan The Fed semakin dovish.
Dari mancanegara, pelaku pasar menantikan hasil rapat pertemuan The Fed yang hasilnya akan diumumkan pada Kamis (01/08) dini hari waktu Indonesia, yang mana pasar masih optimis bahwa pemangkasan suku bunga The Fed dapat dimulai pada pertemuan September 2024.
Berdasarkan perangkat CME FedWatch, sebanyak 89,6 persen pelaku pasar meyakini bahwa The Fed akan mulai memangkas suku bunga acuannya pada September 2024 mendatang.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG berpeluang mendatar di tengah ‘wait and see’ suku bunga Fed