Gianyar, Bali (ANTARA) - Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengakui membutuhkan proses yang panjang di FIFA untuk menarik kiper Maarten Paes untuk bergabung dengan Tim Nasional Indonesia.
“Sudah angkat sumpah (jadi WNI) tapi proses administrasi di FIFA masih berjalan panjang,” kata Erick di sela membuka turnamen usia dini Bali 7S di Bali United Training Center, Kabupaten Gianyar, Bali, Sabtu.
PSSI, lanjut dia, masih terus berusaha membawa penjaga gawang FC Dallas di Liga Amerika Serikat itu untuk segera membela tim Merah Putih.
Meski begitu, Menteri BUMN tersebut mengakui ada tantangan meski tanpa menyebutkan spesifik tantangan tersebut.
“Tentu ada tantangan. Saya rasa tidak semua negara ingin Indonesia maju kan? Jadi itu kami dorong,” katanya.
Pemain kelahiran Nijmegen, Belanda 14 Mei 1998 itu harus memenuhi sejumlah syarat agar dapat tampil membela Merah Putih, salah satunya menunggu hasil sidang di Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS).
Pasalnya, pria dengan tinggi 191 centimeter itu pernah membela Timnas Belanda U-21 pada Piala Eropa U-21 tahun 2021 saat ia berumur 22 tahun.
Paes memiliki darah Indonesia dari sang nenek yang lahir di Pare, Kediri, Jawa Timur.
Dia merupakan pemain naturalisasi rekomendasi pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae Yong untuk memperkuat skuad Garuda.
Ia ditargetkan dapat membela Timnas Indonesia salah satunya untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026.
“Para penggemar di Indonesia sangat luar biasa. Mereka orang-orang paling loyal yang saya tahu, dan mereka orang-orang yang penuh dengan semangat. Bisa dilihat, di Piala Asia U-23 saat ini, bagaimana mereka memberikan dukungan kepada timnas, bahkan hingga di luar stadion,” kata Maarten Paes melalui laman PSSI.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ketum PSSI akui butuh proses panjang di FIFA soal Maarten Paes