Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup melemah dipimpin oleh saham- saham sektor barang baku (basic materials)
IHSG ditutup melemah 18,54 poin atau 0,27 persen ke posisi 6.831,56. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 4,23 poin atau 0,49 persen ke posisi 858,62.
“Meskipun The Fed kembali mempertahankan suku bunganya tetap di kisaran 5,25 sampai 5,5 persen seperti yang diperkirakan, namun juga memberikan sinyal bahwa penurunan suku bunga satu kali pada tahun ini yang mungkin terjadi paling lambat pada akhir bulan tahun ini," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.
Dari mancanegara, angka inflasi tahunan Amerika Serikat (AS) sebesar 3,3 persen pada Mei 2024, setelah meningkat 3,4 persen pada April 2024. dan sedikit di bawah perkiraan sebesar 3,4 persen.
Di sisi lain, pasar juga memiliki pandangan setiap sinyal tetap menjadi perhatian karena mengenai keputusan suku bunga masih dibayangi sikap spekulasi karena The Fed berpotensi mempertahankan suku bunga acuannya dengan waktu lebih lama.
Hal tersebut dengan mempertimbangkan inflasi yang masih tinggi, sementara The Fed tetap pada target inflasi 2 persen sebagai dasar pertimbangan dalam menentukan arah suku bunga ke depan.
Angka inflasi di bawah perkiraan pasar tentunya membuka ruang harapan terhadap pemangkasan suku bunga acuan masih ada.
Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG bergerak ke zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor meningkat yaitu dipimpin sektor teknologi yang naik sebesar 1,43 persen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG ditutup melemah dipimpin sektor barang baku