Bank Indonesia (BI) mengatakan kinerja neraca pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan I-2024 tetap terjaga di tengah peningkatan ketidakpastian global.
"Defisit transaksi berjalan tetap rendah di tengah kondisi perlambatan ekonomi global. Sementara itu, transaksi modal dan finansial mencatat defisit yang terkendali seiring dampak peningkatan ketidakpastian pasar keuangan global," kata Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono di Jakarta, Senin.
Dengan perkembangan tersebut, NPI pada triwulan I-2024 mencatat defisit 6,0 miliar dolar AS dan posisi cadangan devisa pada akhir Maret 2024 tercatat tetap tinggi sebesar 140,4 miliar dolar AS, atau setara dengan pembiayaan 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
Erwin menuturkan transaksi berjalan mencatat defisit rendah di tengah kondisi perlambatan ekonomi global. Pada triwulan I-2024, transaksi berjalan mencatat defisit 2,2 miliar dolar AS atau 0,6 persen dari produk domestik bruto (PDB), lebih tinggi dibandingkan dengan defisit 1,1 miliar dolar AS atau 0,3 persen dari PDB pada triwulan IV-2023.
Neraca perdagangan nonmigas masih terus membukukan surplus, meski lebih rendah dari triwulan sebelumnya, akibat penurunan kinerja ekspor nonmigas sejalan dengan perlambatan ekonomi global.
Di sisi lain, kinerja neraca jasa membaik didukung oleh peningkatan penerimaan devisa jasa pariwisata.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BI: Neraca pembayaran Indonesia triwulan I-2024 tetap terjaga