Wapres juga menyebutkan peran transmitter Syekh Nawawi lainnya, yakni mengenai ayat Al-Quran yang mengimbau orang-orang untuk bersiap-siap menghadapi perang.
Syekh Nawawi menafsirkan perang sebagai bahaya sehingga apa pun yang dinilai sebagai bahaya perlu diwaspadai, seperti halnya ancaman kesehatan dari wabah COVID-19 beberapa tahun lalu.
Syekh Nawawi dikenal sebagai sosok ulama yang kaya ilmu pengetahuan dan mampu menuangkan pemahamannya ke dalam berbagai karya. Hal itu yang juga menjadikannya tidak hanya dikenal di Indonesia, tetapi juga di berbagai negara, terutama di negara-negara Timur Tengah.
Turut hadir para acara haul Syekh Nawawi, yakni Pj. Gubernur Banten Al Muktabar, Kepala Kejaksaan Tinggi Banten Didik Farkhan Alisyahdi, dan ulama muda dari Pondok Pesantren Al Falah Ploso, Kediri, Jawa Timur K.H. Muhammad Abdurrahman Al-Kautsar (Gus Kautsar).
Sementara, Wapres didampingi antaran lain istri Wury Ma'ruf Amin dan Kepala Sekretariat Wakil Presiden Ahmad Erani Yustika.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Wapres sebut Syekh Nawawi Al-Bantani sebagai "transmitter" para ulama