Garut (ANTARA) - Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Pangandaran menyebutkan gempa bumi berkekuatan Magnitudo 6.5 di barat data Kabupaten Garut, Sabtu (27/4) tengah malam, menyebabkan kerusakan rumah warga dan masjid di Pangandaran, Jawa Barat, meski begitu tidak dilaporkan ada korban jiwa.
"Ada kerusakan ringan beberapa rumah, lagi di-asesmen," kata Ketua Tagana Kabupaten Pangandaran Nana Suryana saat dihubungi melalui telepon seluler di Garut, Ahad pagi.
Baca juga: Aktivitas warga pesisir dan wisatawan di pantai di Garut kembali normal setelah gempa
Ia menyebutkan, guncangan gempa Garut itu dilaporkan ada tiga daerah yang terdampak kerusakan yakni di Kecamatan Kalipucang terdapat satu masjid rusak bagian dinding keramik.
Selanjutnya di Kecamatan Padaherang terdapat dua rumah rusak, dan satu rumah bagian dapur juga rusak di Kecamatan Cimerak, sebagian daerah Cimerak saat kejadian gempa sempat terjadi mati listrik.
"Kabupaten Pangandaran pantauan sementara aman kondusif di 10 kecamatan, satu kecamatan wilayah Cimerak sebagian mati lampu," katanya.
Guncangan gempa yang berpusat di Garut itu cukup kuat dirasakan masyarakat pesisir pantai Pangandaran yang masih satu garis pantai dengan Kabupaten Garut.
Guncangan gempa itu, kata dia, sempat menyebabkan warga panik, namun tidak ada pergerakan evakuasi mandiri yang dilakukan masyarakat Pangandaran, begitu juga kondisi wilayah pantai terpantau normal.
"Kondisi wisatawan sempat panik, namun berangsur kondusif, tidak ada pergerakan evakuasi mandiri, situasi pantai juga kembali kondusif," katanya.