Jakarta (ANTARA) - Senior Portfolio Manager, Equity PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Samuel Kesuma memproyeksikan nilai tukar rupiah menguat di kisaran Rp14.900-15.300 per dolar AS hingga akhir tahun.
Menurut Samuel, pelemahan nilai tukar yang terjadi saat ini merupakan lonjakan temporer yang lebih disebabkan oleh faktor global.
"Pelemahan nilai tukar rupiah yang terjadi akhir-akhir ini lebih disebabkan faktor global, dan salah satu fokus Bank Indonesia (BI) saat ini juga sudah sesuai, yaitu upaya stabilitas nilai tukar," kata Samuel dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa.
Situasi saat ini memicu Bank Indonesia (BI) untuk mempertahankan suku bunga acuan. Sebagai informasi, suku bunga acuan BI atau BI-Rate tercatat 6 persen.
Saat ini BI terus memperkuat bauran kebijakan untuk menjaga nilai tukar lewat intervensi di pasar mata uang, dan pembelian Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder yang juga diharapkan bisa menopang pasar obligasi.
Adapun nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Selasa ditutup menguat didukung surplus Neraca Perdagangan RI.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Analis proyeksikan rupiah menguat hingga akhir tahun
Analis proyeksikan rupiah menguat hingga akhir tahun ini
Selasa, 23 April 2024 20:11 WIB