Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat Herman Suryatman mengatakan, jalur alternatif di Jawa Barat baik di jalur selatan, tengah, dan utara, bisa jadi pilihan pemudik untuk menghindari kepadatan saat arus balik.
Herman mengatakan, Pemprov Jawa Barat bersama kepolisian telah menyiapkan jalur alternatif bagi pemudik Lebaran 2024, dengan tujuan untuk mengurangi kepadatan yang kerap terjadi di jalur utama meski pemanfaatannya sendiri sebenarnya dimaksimalkan untuk dapat menampung pergerakan arus lalu lintas.
"Karena volume kendaraan yang meningkat sering mengakibatkan kemacetan di jalan utama terutama pada akses tempat wisata, pasar, dan rest area, karenanya perlu disiapkan jalur alternatif yang merupakan kesatuan sistem jaringan jalan utama," kata Herman di Bandung, Sabtu.
Meski demikian, Herman mengingatkan kepada pemudik yang akan memanfaatkan jalur alternatif di Jawa Barat, khususnya di bagian tengah dan selatan, perlu mempertimbangkan beberapa hal teknis dan non teknis, di antaranya kondisi kendaraan.
"Harus menjadi pertimbangan masalah teknis dan non teknis seperti cuaca, kondisi kendaraan, dan pengetahuan sopir soal kondisi jalan. Ini penting dipertimbangkan karena kondisi medan jalur alternatif Jabar tengah selatan yang berbeda dengan jalur utama," katanya.
Untuk itu, Herman mengatakan pihak kepolisian dan Pemprov Jabar saat ini lebih mempertimbangkan memaksimalkan manajemen lalu lintas pada jalur utama sebelum mengarahkan kendaraan ke jalur alternatif.
Adapun sistem jaringan jalan alternatif yang bisa dimanfaatkan pemudik:
Herman mengatakan, Pemprov Jawa Barat bersama kepolisian telah menyiapkan jalur alternatif bagi pemudik Lebaran 2024, dengan tujuan untuk mengurangi kepadatan yang kerap terjadi di jalur utama meski pemanfaatannya sendiri sebenarnya dimaksimalkan untuk dapat menampung pergerakan arus lalu lintas.
"Karena volume kendaraan yang meningkat sering mengakibatkan kemacetan di jalan utama terutama pada akses tempat wisata, pasar, dan rest area, karenanya perlu disiapkan jalur alternatif yang merupakan kesatuan sistem jaringan jalan utama," kata Herman di Bandung, Sabtu.
Meski demikian, Herman mengingatkan kepada pemudik yang akan memanfaatkan jalur alternatif di Jawa Barat, khususnya di bagian tengah dan selatan, perlu mempertimbangkan beberapa hal teknis dan non teknis, di antaranya kondisi kendaraan.
"Harus menjadi pertimbangan masalah teknis dan non teknis seperti cuaca, kondisi kendaraan, dan pengetahuan sopir soal kondisi jalan. Ini penting dipertimbangkan karena kondisi medan jalur alternatif Jabar tengah selatan yang berbeda dengan jalur utama," katanya.
Untuk itu, Herman mengatakan pihak kepolisian dan Pemprov Jabar saat ini lebih mempertimbangkan memaksimalkan manajemen lalu lintas pada jalur utama sebelum mengarahkan kendaraan ke jalur alternatif.
Adapun sistem jaringan jalan alternatif yang bisa dimanfaatkan pemudik: