Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin berpeluang menguat terbatas di tengah adanya rilis inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Indonesia periode Maret 2024.
IHSG dibuka melemah 3,70 poin atau 0,05 persen ke posisi 7.285,10. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 0,49 poin atau 0,05 persen ke posisi 985,47.
“Pekan ini menjadi minggu terakhir sebelum libur panjang Hari Raya Idul Fitri. Untuk hari ini, baik dari eksternal maupun internal, sentimen pasar cenderung ramai, IHSG berpeluang menguat terbatas,” sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.
Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) akan melaporkan data inflasi periode Maret 2024, yang diperkirakan melesat seiring meningkatnya permintaan selama Ramadhan.
Konsensus memperkirakan inflasi Maret 2024 akan mencapai 0,38 persen mont to month (mtm) dan Inflasi inti diperkirakan mencapai 1,71 persen (mtm).
Data PMI manufaktur Indonesia periode Maret 2024 juga akan dirilis, yang diperkirakan akan sedikit menurun menjadi 52,6, dari sebelumnya di angka 52,7 pada Februari 2024.
Dari mancanegara, Departemen Perdagangan Amerika Serikat (AS) melaporkan Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) inti- tidak termasuk makanan dan energi- meningkat 2,8 persen year on year (yoy) pada Februari 2024, atau naik 0,3 persen (mtm),
The Fed menargetkan inflasi tahunan sebesar 2 persen (yoy), inflasi PCE inti belum pernah berada di bawah level tersebut dalam tiga tahun.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG berpeluang menguat di tengah rilis inflasi dalam negeri