Cirebon (ANTARA) -
PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) Daerah Operasi (Daop) 3 Cirebon, Jawa Barat, melakukan upaya pencegahan terhadap potensi gangguan perjalanan saat angkutan mudik Lebaran 2024 dengan memetakan 10 titik rawan bencana di wilayahnya.
Manager Humas PT KAI Daop 3 Cirebon Rokhmad Makin Zainul mengatakan untuk mengurangi potensi bahaya pada 10 titik rawan itu, pihaknya menerapkan langkah antisipasi berupa pemasangan retaining wall maupun bronjong untuk penahan tanah di jalur rel serta normalisasi saluran air dari tumpukan sampah.
Baca juga: KAI Cirebon sediakan posko layanan angkutan motor gratis
“Kami juga melakukan penempatan alat material untuk siaga pada 17 titik di sepanjang jalur rel dari Stasiun Pabuaran hingga Stasiun Songgom. Alat merupakan alat bantu darurat yang terdiri dari peralatan kerja dan material. Misalnya bantalan rel dan batu balas,” kata Zainul di Cirebon, Rabu.
Ia menyebut 10 titik yang berhasil teridentifikasi terdiri dari enam lokasi rawan banjir terletak di jalur Stasiun Cirebon Prujakan-Waruduwur, Stasiun Babakan-Losari, Stasiun Brebes-Tanjung, Stasiun Ciledug-Ketanggungan serta Stasiun Sindanglaut-Ciledug.
Kemudian, kata dia, empat titik rawan lainnya di jalur hulu Stasiun Haurgeulis-Cilegeh Stasiun Luwung-Sindanglaut, Stasiun Ketanggungan-Larangan serta jalur hilir Stasiun Telagasari-Jatibarang memiliki kontur tanah yang labil sehingga berpotensi terjadi amblas.
Zainul memastikan meski upaya antisipasi sudah dilakukan, petugas dari Daop 3 Cirebon pun akan bertindak cepat ketika terjadi gangguan perjalanan kereta api (KA) agar penumpang dapat sampai ke daerah tujuan dengan aman dan selamat.
“Kami juga menambah Petugas Pemeriksa Jalur (PPJ) ekstra, karena periode angkutan Lebaran ini menjadi momentum bagi insan KAI untuk memberikan kinerja terbaik,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menuturkan PT KAI sudah menetapkan masa angkutan Lebaran tahun ini berlangsung selama selama 22 hari, dimulai pada 31 Maret sampai 21 April 2024.