Kabupaten Bandung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bandung, Jawa Barat, menggelar operasi pasar dengan menjual paket sembako murah bersubsidi di 31 kecamatan guna menyikapi naiknya berbagai harga komoditas pokok di pasar saat bulan Ramadhan.
Bupati Bandung Dadang Supriatna menyatakan telah menyiapkan sebanyak 10.990 paket sembako berdasarkan pendataan keluarga penerima manfaat (KPM) di setiap kecamatan.
Baca juga: Pemkab Bandung rekrut 1.500 ASN tahun 2024
"Yang mana harganya yang seharusnya Rp170.900 per paket, kemudian di subsidi oleh Pemkab Bandung. Jadi masyarakat hanya perlu membayar sebesar Rp73.900," kata Dadang di Kabupaten Bandung, Senin.
Pada gerakan operasi pasar itu pihaknya menjual paket sembako yang berisikan beras lima kilogram, gula tiga kilogram dan minyak sebesar tiga liter.
Dadang berharap pelaksanaan operasi pasar murah ini dapat menstabilkan inflasi di Kabupaten Bandung, selain dalam pelaksanaannya lancar dan sukses.
Menurut dia, untuk mempertahankan inflasi itu ada beberapa hal yang dilakukan Pemkab Bandung di antaranya yakni menggencarkan operasi pasar murah di seluruh kecamatan.
"Biasanya, jelang Idul Fitri harga-harga sembako begitu melonjak. Tetapi saya membaca tadi pagi, Menteri Perdagangan sudah memberikan gambaran bahwa harga sembako secara nasional relatif stabil dan menurun," katanya
Lebih lanjut, Dadang mengatakan setiap kecamatan tidak seluruh warga dalam kondisi yang kebingungan dan susah membeli kebutuhan bahan pokok, tetapi relatif yang sangat membutuhkan.
“Semoga ini memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi kesejahteraan masyarakat serta mendorong pertumbuhan ekonomi guna mendukung pembangunan Kabupaten Bandung,” kata dia.
Selain itu, dirinya memastikan stok cadangan beras di Kabupaten Bandung aman atau mencukupi untuk kebutuhan pangan masyarakat setempat hingga tiga bulan ke depan.
"Di Kabupaten Bandung sendiri kami siapkan 800 ton beras cadangan, Jadi, kondisinya masih aman dan tidak perlu khawatir," kata Dadang.
Dadang mengatakan bahwa produksi padi yang menurun di berbagai daerah menjadi pemicu penurunan produksi beras yang berakibat pada kenaikan harga komoditas tersebut.
"Tentunya Bulog juga sebagai penampung, ada keterbatasan dalam penyediaan. Tetapi saya optimis ketersediaan beras untuk tiga bulan ke depan Kabupaten Bandung relatif aman," katanya.
Baca juga: Pemkab Bandung siapkan TPS3R di tiap desa untuk tangani sampah