Jakarta (ANTARA) - Kunjungan perdana Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat (Kalbar), Kamis, disambut antusias masyarakat yang membanjiri titik kunjungan Presiden mulai dari helipad, pasar hingga rumah sakit.
Untuk pertama kalinya, kabupaten berjuluk "Bumi Lawang Kuari" tersebut kedatangan seorang Presiden Republik Indonesia.
Zainudin, seorang warga Sekadau, sebagaimana keterangan Biro Pers Sekretariat Presiden yang diterima di Jakarta, Kamis, menyatakan perasaannya terhadap momen istimewa tersebut.
"Ini adalah satu sejarah untuk Sekadau bisa didatangi seorang Presiden yang terbaik di Republik Indonesia ini," katanya.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah daerah yang telah memfasilitasi pertemuan berharga tersebut.
Antusiasme serupa ditunjukkan oleh Regina, yang rela menunggu di sejak pagi hari. Ia pun tidak menyangka dapat bertemu dan berswafoto dengan Presiden Jokowi.
"Senang sekali dari pagi nunggu sampai jam 12 panas-panas-an, rasanya 'dag dig dug'," ujarnya.
Kegembiraan juga dirasakan oleh Nurahmi, seorang ibu yang sedang hamil tujuh bulan, yang datang jauh-jauh hanya untuk melihat sosok Presiden yang dia idolakan. Menurut Nurahmi, Presiden Jokowi adalah sosok yang selama ini hanya bisa dia lihat melalui layar televisi atau ponsel dan bertemu dengan Presiden secara langsung merupakan sebuah anugerah.
"Saya fans banget, saya pingin dapat foto sama Pak Jokowi, dia orang baik, saya sudah menunggu dari pagi," tuturnya.
Begitu pun, Eni, warga asli Sekadau, juga tidak dapat menyembunyikan kegembiraannya. Bagi Eni, momen bertemu dan bahkan bisa cium tangan Presiden Jokowi adalah sebuah pengalaman yang tak terlupakan.
"Saya suka banget sama Bapak Jokowi, baru pertama kali ketemu sama Pak Jokowi, senang banget, Alhamdulillah panjang umur, sehat walafiat saya bisa ketemu sama Pak Jokowi," ucap Eni.
Dalam kunjungannya ke Sekadau, Presiden Jokowi mengunjungi Pasar Sungai Ririn untuk memantau langsung stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok. Presiden mencatat bahwa meskipun terdapat kenaikan pada beberapa bahan pokok, namun situasi harga di pasar masih dalam kondisi stabil.
Selain itu, Presiden juga meninjau pelayanan dan sejumlah fasilitas kesehatan yang ada di RSUD Sekadau. Presiden juga sempat berdialog dan menyapa masyarakat yang sedang berobat di RSUD tersebut.
Relatif sama
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan harga komoditas pangan di pasar tradisional Kabupaten Sekadau, Provinsi Kalimantan Barat, relatif sama dengan yang dijajakan di Pulau Jawa.
"Yang naiknya agak tinggi dibanding Jawa adalah telur, itu saja sudah," kata Presiden Jokowi usai mengecek harga pangan di Pasar Tradisional Sekadau, Kamis, yang diikuti dalam jaringan (daring) Sekretariat Presiden.
Selain telur, kata Presiden, harga komoditas daging ayam di wilayah setempat juga sedikit lebih mahal dari yang ada di Pulau Jawa.
"Saya lihat harga daging ayam Rp45.000--Rp48.000 kurang lebih dengan Jawa masih di atas sedikit, tapi masih wajar karena butuh ongkos transportasi dari sini," katanya.
Kepala Negara mengatakan momentum Ramadhan dan Idul Fitri 1445 H/2024 M memengaruhi fluktuasi harga sejumlah pangan di pasaran.
Meski sejumlah komoditas sedang mengalami kenaikan harga, tapi Jokowi memastikan bahwa harga beras dan bawang di Kalimantan masih dapat terkendali.
Contohnya beras medium di harga Rp13.000 per kg, dan beras program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) yang stabil di harga Rp10.800.
"Juga stoknya banyak, nggak ada masalah," katanya menambahkan.
Jokowi mengatakan bawang merah juga memiliki harga yang relatif sama dengan di Jawa, seharga Rp30 ribu per kg, serta bawang putih Rp40 ribu per kilogram.
"Saya kira sama seperti yang ada di Jawa," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kunjungan perdana Presiden Jokowi ke Sekadau disambut antusias warga
Presiden Jokowi perdana berkunjung ke Sekadau Kalbar, disambut antusias warga
Kamis, 21 Maret 2024 16:20 WIB