Jakarta (ANTARA) - Kebotakan berpola atau juga disebut sebagai alopecia androgenetik merupakan salah satu jenis kebotakan yang terjadi di bagian depan dan puncak kepala.
Dokter spesialis dermatologi venereologi dan estetika Prof. Dr. dr. Lili Legiawati, Sp.D.V.E., Subsp.D.K.E menjelaskan faktor penyebab kebotakan berpola memiliki kaitan erat dengan peranan hormon androgen. Menurutnya, kebotakan ini juga dapat disebabkan oleh faktor keturunan.
"Pada laki-laki yang memiliki background alopecia androgenetik pada ayahnya biasanya juga berpotensi untuk mengalami kebotakan yang sama," kata Lili dalam sebuah sesi diskusi daring pada Rabu.
Kebotakan berpola pada laki-laki umumnya terjadi di bagian depan dan puncak kepala. Apabila tidak segera ditangani, kata Lili, kebotakan di dua titik tersebut akan meluas dan menyatu hingga menyisakan rambut di bagian samping dan belakang kepala.
"Lama kelamaan seiring dengan berjalannya waktu kalau tidak diobati, kebotakan ini bisa makin meluas. Jadi menyatu antara kebotakan di daerah depan dan puncak kepala. Jadi kita lihat rambutnya tinggal sisa di sekitar telinga dan di daerah belakang," ujarnya.
Selain laki-laki, Lili menjelaskan kebotakan berpola juga bisa terjadi pada perempuan di mana umumnya terjadi penipisan rambut di bagian puncak kepala.
Menurut dokter anggota Kelompok Staf Medis (KSM) Departemen Dermatologi dan Venereologi RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) itu, kebotakan berpola dapat mengganggu kualitas hidup karena menyebabkan penurunan kepercayaan diri terutama pada individu yang masih berusia muda.
"Kalau pada usia muda mereka merasa jadi rendah diri karena dengan kondisi rambut yang makin menipis jadi keliatannya jadi lebih tua dari usianya," ujar Lili.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kenali kebotakan berpola di bagian depan dan puncak kepala