“Jumlah warga yang terdampak banjir ada 160.414 jiwa serta sebanyak 2.869 jiwa sempat mengungsi ke lokasi lebih aman. Banjir ini juga menyebabkan dua warga meninggal dunia,” jelasnya.
Imron menegaskan sudah meminta Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) setempat menormalisasi aliran sungai di Cirebon bagian timur, serta merevitalisasi tanggul sungai supaya bisa menahan debit air tidak meluap saat hujan deras terjadi.
Dia menyatakan bencana banjir disebabkan karena naiknya debit air yang datang dari hulu Sungai Cisanggarung serta Ciberes, yang selanjutnya merendam permukiman warga.
Kondisi ini, kata dia, diperparah dengan adanya pendangkalan sungai karena sedimentasi serta kondisi pendeknya tanggul membuat air sungai mudah meluap.
“Jadi saat hujan dengan intensitas tinggi terjadi, air dari hulu datang. Karena sungai di hilir ini ada sedimentasi yang sudah parah, air ini mudah meluber ke permukiman warga,” tutur dia.
Pihaknya menambahkan saat ini upaya penanganan jangka panjang pun, terus dilakukan untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali.*
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemkab Cirebon tetapkan status tanggap darurat untuk penanganan banjir