Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf mendesak Israel untuk membuka akses Masjidil Aqsa, khususnya bagi umat Muslim selama Ramadhan.
"Kami juga meminta dengan sungguh-sungguh pada penguasa Israel agar membuka akses Masjidil Aqsa untuk beribadah selama Ramadhan ini, karena sudah beberapa waktu ini Masjidil Aqsa ditutup aksesnya dari umat Islam yang ingin beribadah ke sana," kata Gus Yahya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.
Ia juga menyoroti tragedi kemanusiaan yang kian memburuk di Palestina, khususnya di Gaza dan Tepi Barat, dan dalam upaya mencari solusi bagi masyarakat Palestina, Gus Yahya mengaku telah melakukan komunikasi intensif dengan berbagai pihak, baik dalam maupun luar negeri, termasuk pemerintah Indonesia melalui menteri luar negeri.
Namun, dia menilai, situasi masih sangat sulit, dengan suara masyarakat internasional yang diabaikan oleh pihak yang terlibat.
"Kami khawatir malapetaka yang sedang berlangsung cenderung menjadi status quo, karena semua suara masyarakat internasional sama sekali tidak didengar dan diabaikan oleh mereka yang terlibat di dalam bencana Palestina ini," ujar dia.
Oleh karena itu, Gus Yahya mengimbau komunitas internasional, termasuk pemerintah Indonesia, untuk terus mengambil inisiatif diplomatik internasional dan kebijakan-kebijakan yang tegas.
"Inisiatif berupa manuver-manuver diplomatik internasional, atau kebijakan-kebijakan yang decisive (tegas) dan dilaksanakan secara deliberate (hati-hati) secara sungguh-sungguh di lapangan untuk berupaya terus membongkar kebekuan bencana yang sekarang sedang berlangsung," kata dia.