Bandung (ANTARA) -
"Kami sesuai dengan peran adalah melakukan suatu gerakan motivasi dan menggerakkan pemberdayaan masyarakat dengan tidak bosan mengajak masyarakat, memperkuat sosialisasi dan gerakan deteksi untuk berkontribusi mencegah DBD," kata Ema dalam Bewara Jawa Barat (Beja) di Gedung Sate Bandung, Jumat.
Ema mengatakan PKK mengoptimalkan sebanyak 53 ribu kader TP PKK Jabar guna memasifkan sosialisasi mendeteksi dan mencegah penularan DBD di 27 kabupaten/kota, serta melakukan inovasi Gerakan Serentak Pembersihan Sarang Nyamuk (Gertak PSN) sebagai bentuk mitigasi pencegahan DBD.
"Kami juga mendorong agar Jawa Barat menerapkan program satu rumah satu jumantik, dari anggota keluarga itu sendiri," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Barat Vini Adiani Dewi mengakui sangat membutuhkan peran TP PKK karena kelompok masyarakat ini bersentuhan langsung dengan masyarakat.
Harapannya, melalui intervensi dari TP PKK mampu meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungannya, dalam mencegah penularan DBD.
"Ini yang diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat dan akhirnya mampu melakukan tata laksana pencegahan demam berdarah," ujarnya.
Menurut dia, DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh lingkungan, sehingga yang dibutuhkan bukanlah memberantas virusnya, tetapi penyebab penularannya yakni lingkungan yang mendukung perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti.
"Jadi bukan kita harus memberantas virusnya, tetapi apa yang menjadi penularannya. Hal itu yang bisa memutus rantai penularan dan menurunkan angka kejadian DBD," ucapnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: TP PKK Jabar optimalkan gerakan pemberdayaan masyarakat cegah DBD