Berhasil mengoptimalkan kemajuan teknologi yang ada, Merajut Asa Kita telah memiliki kurang lebih 35 ribu followers di sosial media instagram, juga Galleraj memiliki 57 ribu followers di aplikasi Shopee dan pernah menjadi top 10 penjualan tertinggi di sana.
"Setelah menjadi top 10 penjualan tertinggi itu, kami mencapai omset sekitar Rp500 juta dalam satu bulan. Setelahnya usaha kami banyak dikenal oleh masyarakat dan mengalami proses naik turunnya pendapatan," kata Ibest salah satu karyawan di butik tersebut.
Melihat bagaimana hasil kerja kerasnya mencapai top 10 dengan penjualan tertinggi di marketplace, tidak serta-merta membuat lengah para karyawan. Hal tersebut justru menjadi motivasi mereka untuk terus mengembangkan sistem penjualan dan pengelolaan sosial media pada produk rajut mereka.
"Kami jadi gencar untuk membuat perencanaan maupun produksi konten yang bersifat persuasif. Mengenalkan produk kami ke ruang lingkup yang lebih luas dan mengajak mereka untuk membeli produknya," kata Ibest.
Setelah mengalami berbagai proses naik turunnya usaha rajutan ini, para perajin di Kampung Rajut tetap konsisten untuk berkarya dan memberikan hasil rajutan terbaik, dengan harapan bahwa konsumen akan memberikan kepercayaan penuh terkait kebutuhan rajutan kepada mereka. Juga agar title Kampung Rajut akan selalu melekat untuk daerah Binong Jati, sebagai mata pencaharian serta wadah agar potensi masyarakatnya selalu berkembang setiap harinya.
Pengusaha rajutan melalui penjualan online mampu raup Rp500 juta
Oleh Galuh Intan Nadya Kamis, 29 Februari 2024 13:05 WIB