Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore, ditutup melemah seiring pelaku pasar wait and see menjelang hari pencoblosan Pemilu pada Rabu (14/2) besok.
IHSG ditutup melemah 87,93 poin atau 1,20 persen ke posisi 7.209,74. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 7,00 poin atau 0,70 persen ke posisi 988,16.
“Kami melihat reaksi pasar terhadap hasil Pemilu, pasar keuangan dapat merespons secara langsung terhadap hasil Pemilu. Jika hasilnya konsisten dengan ekspektasi pasar, dampaknya mungkin lebih terbatas,” sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.
Dari dalam negeri, perdagangan IHSG hari ini merupakan hari terakhir sebelum hari pencoblosan Pemilu 2024 yang termasuk pemilihan presiden dan legislatif Rabu besok, dimana pasar keuangan dapat merespons secara langsung terhadap hasil Pemilu, dimana apabila hasilnya konsisten dengan ekspektasi pasar, dampaknya mungkin lebih terbatas.
Di sisi lain, dari mancanegara, pelaku pasar wait and see rilis inflasi tahunan Amerika Serikat (AS) pada Selasa (13/2) waktu AS, yang berpotensi mengalami perlambatan, sehingga direspons positif pelaku pasar yang tercermin dari menguatnya aset portofolio berisiko.
Dibuka menguat, IHSG bergerak ke teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, satu sektor meningkat yaitu sektor transportasi & logistik yang meningkat sebesar 0,77 persen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG ditutup melemah, pasar "wait and see" jelang pencoblosan pemilu