Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa diperkirakan bergerak variatif seiring pelaku pasar mencermati rilis inflasi sepanjang 2023 Amerika Serikat (AS).
IHSG dibuka menguat 3,92 poin atau 0,05 persen ke posisi 7.301,59. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 0,86 poin atau 0,09 persen ke posisi 996,03.
“IHSG hari ini diprediksi bergerak mixed dan menguat terbatas dalam range 7.240 sampai 7.325,” ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih. di Jakarta, Selasa.
Dari mancanegara, pelaku pasar mencermati rilis inflasi tahunan AS pada Selasa (13/2) waktu AS, yang berpotensi mengalami perlambatan, sehingga direspons positif pelaku pasar yang tercermin dari menguatnya aset portofolio berisiko.
Dari Asia, China melaporkan jumlah uang beredar dalam arti luas (M2) periode Januari 2024 tumbuh 8,7 persen year on year (yoy), atau lebih rendah dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 9,7 persen (yoy).
Pada periode yang sama, penyaluran kredit tumbuh 10,4 persen (yoy), atau turun dari apresiasi bulan Desember 2023 sebesar 10,6 persen (yoy).
Dari dalam negeri, Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) melaporkan penjualan sepeda motor nasional pada Januari 2024 tercatat 592,7 ribu unit atau terkoreksi 3,7 persen (yoy).
Meskipun terkoreksi, pertumbuhan ini membaik dari Desember 2023 yang terkontraksi 11,6 persen (yoy), dimana secara bulanan, penjualan sepeda motor pada Januari 2024 tumbuh 38,7 persen month to month (mtm).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG diprediksi variatif seiring pasar cermati inflasi tahunan AS
IHSG BEI diprediksi variatif seiring pasar cermati inflasi tahunan AS
Selasa, 13 Februari 2024 10:12 WIB