Karena Yaqut berkali-kali menyebut angka dua, para peserta kongres kembali riuh dan bertepuk tangan.
“Ini kenapa sih?” tanya Yaqut.
Dia melanjutkan, pelaksanaan Kongres XVI GP Ansor mendapatkan hari dan tanggal yang bagus, tanggal dua dan bulan dua, serta digagas di dua tempat, yakni daratan dan lautan.
“Ada beberapa pertimbangan. Pertama karena melalui pertimbangan geostrategis. Kita tahu Indonesia ini berada di antara dua benua, Asia dan Australia, dan dua samudera, Samudera Hindia dan Samudera Pasifik,” tuturnya.
Karena pembukaan Kongres XVI GP Ansor berada di pelabuhan atau laut, Ia lantas bercerita tentang kekuatan pasukan Angkatan Laut Perairan Biru bernama blue water navy, yang menurut penelusurannya merupakan angkatan laut terkuat.
“Di dunia militer itu para ahli sepakat mengklasifikasikan kekuatan angkatan laut itu menjadi beberapa, pertama grey water navy, yang nomor dua green water navy dan terakhir blue water navy. Blue water navy ini, Panglima TNI mohon izin koreksi kalau salah, adalah angkatan laut paling kuat,” kata Yaqut.
Dia menyampaikan blue water navy didefinisikan sebagai kekuatan laut yang mampu menjalankan operasi di perairan-perairan dalam yang terbuka, dan memungkinkan sebuah negara memproyeksikan kekuatannya di luar negara asal.
“Nah yang kedua (lainnya) kekuatan green water navy, grey water navy, tidak terlalu kuat tidak perlu kita bahas. Jadi kita nggak usah bahas. Yang kuat saja yang blue water navy,” selorohnya.
Sebelumnya Presiden tiba di lokasi acara sekitar pukul 07.30 WIB bersama sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju (KIM) di Dermaga 106 sebagai lokasi pembukaan Kongres GP Ansor.
Agenda Kongres kali ini mengangkat tema "GP Anshor Peta Jalan NU Masa Depan", menggambarkan sebuah peta jalan yang mengarah pada pembangunan spiritual, sosial, dan kebangsaan, menjadikan GP Ansor sebagai garda terdepan dalam menjaga identitas keislaman dan kebangsaan Indonesia.