Medan (ANTARA) - Legenda sepak bola nasional Peri Sandria mengatakan, perlu ada regulasi di Liga 1 Indonesia untuk memastikan penambahan jam terbang pemain muda lokal di liga.
"Pemain muda kita banyak yang berpotensi bagus. Namun, mereka butuh jam terbang, butuh pengalaman," ujar Peri saat dihubungi dari Medan, Minggu.
Penyerang timnas Indonesia saat meraih medali emas SEA Games 1991 itu pun mengingatkan PSSI dan operator liga PT Liga Indonesia Baru (LIB) bahwa skuad Garuda idealnya berisi pemain-pemain berkualitas dari liga.
Menurut Peri, jika kompetisi sulit memberikan peluang kepada pemain lokal terutama yang berusia muda untuk berkembang, tim nasional Indonesia akan semakin bergantung kepada pemain naturalisasi.
Naturalisasi, dia melanjutkan, bukanlah hal buruk selama penerapannya tidak malah mengubur bakat-bakat lokal yang bertebaran di liga.
"Setiap pemain yang berlaga di kompetisi itu motivasinya adalah masuk ke tim nasional. Akan tetapi, bagaimana menjaga motivasi itu kalau pemain-pemain lokal ini tidak diberi kesempatan," kata Peri.
Pria yang pernah menjadi pencetak gol terbanyak Liga Indonesia sepanjang masa dalam satu musim dengan 34 gol pada musim 1994-1995, sebelum dipecahkan oleh Sylvano Comvalius di Liga 1 2017 (37 gol), itu lalu menyinggung soal penyerang lokal di timnas Indonesia.
Bagi Peri, masa jaya "striker" lokal di timnas Indonesia terhenti ketika penyerang legendaris Bambang "Bepe" Pamungkas memutuskan untuk gantung sepatu.
Peri Sandria: Perlu regulasi yang menambah jam terbang pemain muda lokal di Liga 1
Senin, 29 Januari 2024 8:01 WIB