Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi menjadikan Pondok Pesantren Modern Assalam Putri di Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat sebagai role model atau percontohan budi daya sidat pada Program Sistem Budi Daya Sidat Tersegmentasi dengan Biaya Murah (Sibulat Merah).
"Pengembangan usaha perikanan melalui budi daya sidat yang dilakukan di ponpes ini merupakan percontohan bagi warga Kabupaten Sukabumi maupun luar daerah yang ingin lebih mendalami budi daya ikan yang memiliki nilai ekonomi tinggi ini," kata Bupati Sukabumi Marwan Hamami, di Sukabumi, Selasa.
Menurut Marwan, Program Sibulat Merah ini merupakan inovasi Pemkab Sukabumi dengan melibatkan Ponpes Modern Assalam untuk mengembangkan budi daya sidat dengan biaya terjangkau atau murah.
Adapun lahan yang digunakan untuk menjalankan program tersebut berada di lahan milik Ponpes Modern Assalam seluas sekitar 2 ribu meter persegi.
Pihaknya pun optimistis inovasi program pengembangan potensi perikanan ini bisa berjalan dengan lancar dan berhasil, sehingga ke depan lokasi budidaya sidat di ponpes tersebut bisa menjadi tujuan pembelajaran.
Tidak hanya itu, program ini untuk untuk merealisasikan program santripreneur dan one pesantren one product (OPOP), sehingga hasilnya selain bisa dimanfaatkan untuk menambah asupan gizi para santri maupun santriwati juga sebagai ladang usaha yang menjanjikan.
Apalagi sidat merupakan komoditas ekspor yang pasarnya masih terbuka lebar, bahkan beberapa negara seperti Jepang masih kekurangan pasokan, sehingga pangsa pasar ini harus benar-benar dimanfaatkan.
Selain itu, program yang baru saja diluncurkan tersebut tidak hanya sebatas membudidayakan sidat, tetapi pihaknya telah menyiapkan pemasaran melalui perusahaan umum daerah (perumda).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemkab Sukabumi jadikan ponpes sebagai role model budi daya sidat