Di bagian lain pernyataan itu, IRGC juga mengatakan bahwa mereka juga menargetkan markas besar agen mata-mata Israel Mossad di wilayah Kurdistan Irak dengan serentetan rudal dan "menghancurkannya."
Lokasi tersebut telah menjadi "pusat pengembangan operasi spionase dan perancangan kegiatan teroris di wilayah tersebut dan Iran," kata pernyataan itu.
Sejumlah laporan media menyebutkan bahwa serangan-serangan itu terjadi di sekitar konsulat AS di Erbil.
Fasilitas AS Tak Jadi Sasaran
Gedung Putih mengungkapkan tak ada personel atau fasilitas milik Amerika Serikat yang menjadi sasaran serangan rudal Iran di Irak utara dan Suriah utara pada Senin malam.
"Kami telah melihat laporan tersebut, dan kami melacak rudal-rudal tersebut, yang diluncurkan ke Irak utara dan Suriah utara. Tidak ada personel atau fasilitas AS yang menjadi sasaran," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Adrienne Watson kepada Anadolu melalui email.
Watson menyatakan AS tengah menjalin komunikasi dengan para pejabat senior Irak dan pejabat-pejabat pada Pemerintah Daerah Kurdistan (Kurdistan Regional Government/KRG).
"Iran mengklaim ini sebagai respons terhadap serangan teroris di Kerman, Iran dan Rask, Iran, dengan fokus terhadap ISIS," kata Watson.
Iran serang lokasi teroris di Suriah dan Irak dengan rudal balistik
Selasa, 16 Januari 2024 16:40 WIB