Jakarta (ANTARA) -
Nilai tukar (kurs) mata uang rupiah terhadap dolar AS di akhir perdagangan Rabu, ditutup menurun menjadi Rp15.570 per dolar AS, tertekan kinerja dolar AS yang menguat.
"Rupiah bergerak melemah pada perdagangan hari ini ditekan oleh kinerja mata uang dolar AS yang menguat," kata analis ICDX Taufan Dimas Hareva kepada ANTARA di Jakarta, Rabu.
Taufan mengatakan kenaikan pada kinerja dolar AS dipengaruhi oleh peningkatan imbal hasil Treasury AS atau obligasi Pemerintah AS.
Pergerakan tersebut mencerminkan meningkatnya skeptisisme di kalangan investor terhadap ekspektasi pasar terkait penurunan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve tahun ini.
Para pelaku pasar saat ini memperkirakan sekitar 135 basis poin pelonggaran dari Federal Reserve, dengan peluang besar penurunan suku bunga dimulai pada awal Maret 2024.
Perkiraan tersebut selaras dengan kenaikan imbal hasil Treasury baru-baru ini, dengan imbal hasil Treasury 10-tahun yang naik menjadi 4,03 persen dan imbal hasil Treasury 2-tahun meningkat menjadi 4,379 persen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kurs rupiah turun jadi Rp15.570 tertekan kinerja penguatan dolar AS