Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta pihak terkait segera mengoreksi kesalahan yang menyebabkan kecelakaan Kereta Api (KA) Turangga relasi Bandung-Surabaya dengan KA Commuter Line Bandung Raya di lintas Haurpugur-Cicalengka di wilayah Kabupaten Bandung, Jumat.
“Mungkin itu perlu dikoreksi itu, (salahnya) di mana letaknya, apa manusia, human error ya, atau ada pengaturan teknisnya yang (salah), itu dimana letaknya itu,” kata Wapres usai makan siang bersama wartawan di kompleks Istana Wakil Presiden, Jakarta, Jumat.
Dia mengatakan apabila kecelakaan disebabkan kesalahan manusia maka pihak terkait mesti melakukan seleksi petugas yang bertanggung jawab atas sistem perkeretaapian.
Dia menekankan kecelakaan itu bukan kejadian yang diinginkan semua orang, namun kata dia, tabrakan semestinya tidak boleh terjadi karena kesalahan teknis.
“Wah itu, bahaya itu. Kita ini apa ya, apa kurang apa kurang teliti gitu loh. Jadi kecelakaan itu memang istilahnya itu, sesuatu kejadian yang tentu tidak diinginkan. Tetapi kan ini masalahnya masalah teknis kan, pengaturan kan, pengaturan yang terjadi ada distorsi, sehingga terjadi tabrakan itu. Nah itu yang saya kira nggak boleh terjadi,” tegasnya.
Lebih jauh Wapres mengatakan kecelakaan Kereta Api (KA) Turangga relasi Bandung-Surabaya dengan KA Commuter Line Bandung Raya adalah hal yang fatal. Dia meminta pihak terkait lebih teliti dalam penyelenggaraan sistem perkeretaapian di Indonesia.
“Nah itu betul-betul menurut saya fatal. Karena itu ke depan harus betul-betul lebih teliti lah. Ini nyawa manusia dan tentu kerugian-kerugian lainnya. Kalau di jalan itu kan nggak ada batas kan, kalau kereta api ini kan ada relnya. Relnya itu pengaturannya kan, berarti kan ada sesuatu yang tidak sinkron pengaturan sehingga terjadi terjadi tabrakan,” ujarnya.
Sebelumnya, kecelakaan kereta api yang terjadi pada Jumat di wilayah Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat, telah mengakibatkan empat orang meninggal dan 28 orang terluka menurut pejabat kepolisian."Informasi korban yang terbaru itu sebanyak 28 korban terluka, kemudian yang meninggal ada empat orang," kata Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat Kombes Pol Ibrahim Tompo di Bandung, Jumat.
Menurut Ibrahim, korban kecelakaan yang terluka sudah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cicalengka dan fasilitas kesehatan yang lain supaya bisa mendapat pertolongan medis yang dibutuhkan.
"Korban yang luka tersebut sudah dievakuasi ke rumah sakit, RSUD Cicalengka, dan juga beberapa puskesmas," katanya.
Mengenai korban kecelakaan yang meninggal dunia, dia mengatakan, jenazah dua orang di antaranya sudah dibawa ke RSUD Cicalengka.
Menurut dia, jenazah dua korban kecelakaan yang lain terjebak di dalam gerbong kereta dan petugas masih berusaha untuk mengevakuasinya.
Ibrahim memastikan empat korban kecelakaan kereta yang meninggal merupakan pegawai PT KAI, bukan penumpang kereta api.
"Untuk yang korban meninggal, ini baru dua yang dievakuasi, yaitu masinis dan asisten masinis KA Lokal Bandung," katanya.
"Ada dua korban yang merupakan pegawai KAI saat ini belum bisa diidentifikasi," ia menambahkan.
Pada Jumat pagi, terjadi kecelakaan antara Kereta Api (KA) Turangga relasi Bandung-Surabaya dengan KA Commuter Line Bandung Raya di lintas Haurpugur-Cicalengka di wilayah Kabupaten Bandung.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Wapres minta pihak terkait koreksi kesalahan soal tabrakan kereta api