Dia menyatakan hal itu untuk menanggapi peristiwa dua ledakan di dekat makam Jenderal Qassem Soleimani di Kota Kerman, Iran tenggara, pada Rabu (3/1)
Ribuan orang berkumpul di sana untuk memperingati empat tahun kematian Soleimani, mantan kepala Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), yang tewas dalam serangan pesawat nirawak AS di Baghdad, Irak, pada 3 Januari 2020.
"Kami sangat terkejut dengan serangan teroris yang menghancurkan di Kota Kerman, Iran tenggara, yang menelan banyak korban jiwa," kata Wang Wenbin.
Dia juga menyampaikan duka yang mendalam atas insiden itu dan simpati yang tulus kepada mereka yang terluka dan keluarga para korban.
"China menentang terorisme dalam bentuk apa pun dan mengutuk keras serangan teroris," kata Wang Wenbin.
Pemerintah Iran mengatakan penyebab ledakan masih diselidiki oleh badan-badan keamanan.
Sejauh ini belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, yang menjadi insiden paling mematikan dalam sejarah Iran sejak revolusi 1979.
Dua ledakan tersebut menewaskan 84 orang dan melukai 284 orang lainnya.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller menyangkal bahwa negaranya atau Israel berada di balik serangan mematikan tersebut.
Sumber: IRNA-OANA/Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Hamas: Serangan teroris di Iran mendukung rencana jahat Israel
Hamas kutuk serangan teroris di Iran
Jumat, 5 Januari 2024 14:35 WIB