Jakarta (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan di tengah kondisi ketidakstabilan perekonomian global, pasar modal Indonesia sepanjang 2023 terus menunjukkan kinerja positif.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menuturkan kondisi tersebut tercermin dari sejumlah indikator seperti stabilitas pasar, aktivitas perdagangan, jumlah penghimpunan dana, dan jumlah investor ritel yang terus meningkat.
"Berkat sinergi, kolaborasi, dan kerja sama yang kuat dari seluruh pemangku kepentingan di industri pasar modal Indonesia, pada akhirnya kami mampu menghadapi berbagai tantangan tersebut dan terus mengukir berbagai capaian positif di tahun 2023," kata Inarno di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Nilai transaksi harian saham di BEI Rp10,75 triliun selama 2023
Per 28 Desember 2023, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah berada di posisi 7.303,89 poin atau berhasil tumbuh sebesar 6,62 persen secara year-to-date.
Seiring dengan pertumbuhan IHSG tersebut, kapitalisasi pasar juga tumbuh sebesar 23,82 persen secara year-to-date yaitu sebesar Rp11.762 triliun. Indonesia Composite Bond Index tumbuh sebesar 8,51 persen dari akhir tahun 2022 sebesar 344,78 menjadi 374,20.
Ia mengatakan seiring dengan peningkatan aktivitas perekonomian domestik, kegiatan penghimpunan dana melalui pasar modal terus meningkat.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: OJK: Pasar modal Indonesia tumbuh di tengah gejolak global pada 2023
OJK sebut pasar modal Indonesia tumbuh di tengah gejolak global pada 2023
Jumat, 29 Desember 2023 21:23 WIB