Antarajawabarat.com, 25/4 - Perajin gerabah di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, kehilangan generasi usaha, sehingga produksi tanah liat terancam berhenti.
Salah seorang perajin gerabah Cirebon Naresi, Jumat, menuturkan, produksi gerabah terancam berhenti karena kehilangan generasi yang mampu mebuat gentong dari tanah liat.
Usaha kerajinan produksi gerabah mulai ditinggalkan oleh perajin Cirebon, kata dia, karena dinilai kurang menguntungkan dan sulit memasarkan hasil kreatif mereka.
Ia menambahkan, anak-anaknya tidak mau belajar membuat gerabah, mereka malah memilih usaha lain, seperti berdagang dan menjadi kuli harian di bangunan.
"Kendala perajin gerabah di Kabupaten Cirebon akibat perabotan berbahan plastik semakin diminati konsumen, berbagai aneka celangan tanah liat, gentong, tempat minum sulit dipasarkan,"katanya.
berangsur-angsur para perajin beralih mencari penghasilan lain, kata dia, kini di Kabupaten Cirebon kecamatan Jamblang hanya dua orang, keahlian mebuat gerabah akan hilang karena generasi selanjutnya tidak mau belajar.
Resiko lain yang menghambat perajin gerabah sulit mendapatkan bahan baku karena sawah yang memiliki tanah liat berkualitas baik sudah menjadi perumahan, selain itu cuaca berpengaruh karena proses pemanasan masih tradisional, saat musim hujan pasti berkurang.
Dikatakannya, gerabah yang sudah jadi mudah retak jika disimpan kurang hai-hati, sehingga hasil produksi terbuang dan merugi karena tidak bisa didaur ulang.
Sementara itu Casidi pedagang peralatan rumah tangga di pasar Jamblang Cirebon mengaku, gerabah seperti, gentong, pendil, tempat minum kurang diminati oleh konsumen, alasan mereka mudah pecah dan kurang praksti, kini beralih menggunakan perabotan berbahan plastik.
Kiriman gerabah dari perajin setempat terbatas, kata dia, karena produksi mereka kurang maksimal, selain itu pesanan paling hanya pedagang empal.
Perajin Gerabah Cirebon Kehilangan Generasi
Jumat, 25 April 2014 18:44 WIB