Jakarta (ANTARA) - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Imran Pambudi mengimbau masyarakat kembali disiplin memakai masker menyusul adanya temuan kasus pneumonia di DKI Jakarta.
"Sudah ada laporan lisan dari fasilitas kesehatan (faskes) dan saat ini sedang dalam tahap konfirmasi oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta. Masyarakat diimbau memakai masker sebagaimana mestinya," kata Imran saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.
Ia menyampaikan, hingga saat ini Kemenkes masih mengonfirmasi berapa jumlah pasien yang dirawat kepada Dinkes DKI Jakarta, dan berdasarkan informasi terbaru dari fasilitas kesehatan yang menangani, pasien mengalami gejala ringan dan sedang dirawat jalan.
Sebelumnya, Imran juga menyebutkan bahwa mycoplasma, bakteri penyebab utama wabah pneumonia pada anak-anak di China, merupakan bakteri umum yang mengakibatkan infeksi pernapasan sebelum COVID-19.
"Di China, mycoplasma memang menjadi kasus terbanyak pada kasus pneumonia. Mycoplasma itu bakteri, bukan virus, dan merupakan penyakit penyebab umum infeksi pernapasan sebelum masa COVID-19," ucap Imran.
Ia menjelaskan, mycoplasma adalah penyebab umum influenza dan penyakit paru, dengan kejadian 8,6 persen, dan berdasarkan informasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), terjadi peningkatan kasus mycoplasma pneumonia sejak Mei 2023 di China.
"WHO mendeteksi adanya sinyal pneumonia belum terdiagnosis, utamanya pada anak yang dipublikasikan di jurnal Promed pada 22 November 2023. Tiga dari empat pasien didiagnosis terinfeksi mycoplasma, selain ada pengaruh lainnya seperti SARS-COV dan influenza," ujar dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenkes imbau masyarakat pakai masker menyusul temuan kasus pneumonia