Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin meminta Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat memberikan dukungan kuat untuk nama pahlawan nasional KH Abdul Chalim menjadi nama resmi Bandara Internasional Jawa Barat(BIJB) Kertajati, Kabupaten Majalengka.
"Kami proses, tapi dari DPRD harus ada dukungan supaya lebih kuat lagi," kata Bey di Gedung Sate Bandung, Senin.
Pasalnya, kata Bey, usulan atas KH Abdul Chalim yang berasal dari Leuwimunding, Kabupaten Majalengka, menjadi nama resmi BIJB atau Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati, sudah diusulkan beberapa waktu lalu dan tengah diproses oleh Pemprov.
"Memang sudah diterima (usulannya), kemarin dari keluarga dan tokoh Majalengka pas sarasehan terkait dengan pahlawan nasional (juga menyampaikan), itu kami proses," ucapnya.
Berdasarkan data beberapa literatur yang dihimpun, KH Abdul Chalim lahir di Leuwimunding, Majalengka, pada tanggal 2 Juni 1898, dari pasangan Kedung Wangsagama yang merupakan Kuwu (Kepala Desa) dan Satimah.
Kakeknya juga seorang Kepala Desa Kertagama, putra dari Buyut Liuh yang merupakan putra seorang Pangeran Cirebon yang bila ditelusuri tersambung kepada Syarif Hidayatullah atau lebih dikenal dengan Sunan Gunung Djati.
Setelah menyelesaikan pendidikannya di Sekolah HIS (Hollandsch Inlandsche School), ia belajar di beberapa pesantren di wilayah Leuwimunding dan Rajagaluh, di antaranya Pondok Pesantren Banada, Pondok Pesantren al-Fattah Trajaya, dan Pondok Pesantren Nurul Huda al Ma’arif Pajajar, hingga tahun 1913, ia melanjutkan pendidikannya di Mekkah.