Jakarta (ANTARA) - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini memberikan bantuan kepada Entis Sutisna (15), seorang remaja di Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat, yang rela putus sekolah lantaran harus merawat ibunya yang mengalami disabilitas mental.
Mensos Risma dalam keterangannya disiarkan di Jakarta, Selasa, memberikan bantuan berupa renovasi rumah dan renovasi tempat usaha warung kelontong keluarga Entis.
Selain renovasi rumah, isi hunian berupa tempat tidur, lemari pakaian, peralatan dapur, dan kursi, juga diberikan oleh Kementerian Sosial (Kemensos).
“Tadi saya sudah kontak direktur rumah sakit untuk perawatan disabilitas mental. Ibu Siti Salamah kini dirawat di RSJ Marzoeki Mahdi Bogor,” ujar Mensos Risma.
Sebelumnya viral di media sosial, Entis Sutisna (15) dan kakaknya Mahdar (25) bersama-sama merawat ibunya, Siti Salamah (49), yang mengidap disabilitas mental. Sementara ayah mereka telah meninggal dunia dua tahun lalu.
Selama ini untuk memenuhi kebutuhan keluarga, Siti Salamah bergantung pada penghasilan anak pertamanya, Mahdar, yang bekerja sebagai kuli panggul sayur. Ketiadaan sang ayah menjadikan Mahdar sebagai tulang punggung keluarga.
Ia bekerja empat hari dalam seminggu dengan upah Rp70.000 per hari atau Rp280.000 per minggu. Terkadang para tetangganya juga memberikan bantuan kepada Siti Salamah.
Untuk meningkatkan penghasilannya, Kemensos juga menawarkan pekerjaan kepada Mahdar di Sentra milik Kemensos di Bandung. “Kalau kondisi ibunya sudah baik, kakaknya bisa ikut bekerja dengan kami,” ucap Risma.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemensos bantu remaja Garut yang merawat orang tua disabilitas mental