Antarajawabarat.com,3/3 - Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Provinsi Jawa Barat Netty Heryawan mengumumkan pemenang Lomba Desain Kartu Pos dengan tema "Bersama Menghapus Perdagangan Orang" di Food Opera Dago Bandung, Minggu.
Sebanyak 154 desain dari berbagai daerah Jawa Barat dan luar Jawa Barat yang terkumpul dan berdasarkan penilaian hasil juri yang terdiri dari Akademisi (Dosen Desain Komunikasi Visual ITB), Kantor Pos dan Giro, Pemprov Jawa Barat dan Ketua P2TP2A sendiri diperoleh hasil sebanyak enam pemenang.
Pemenang pertama diraih oleh Katamso Nur Surya asal Kota Bandung, Juara 2 Muhammad Assadullah Al Fadil asal Kabupaten Garut, Juara 3 Rismawanti Asal Kabupaten Bogor.
Kemudian Juara Harapan 1 Ganjar Witriana Asal Kota Batam Kepulauan Riau, Juara Harapan 2 Benny Perry Napitupulu Asal DKI Jakarta, Juara Harapan 3 Roland HN dari Kota Bandung.
Netty mengatakan desain kartupos pemenang lomba akan di cetak dan disebarkan keseluruh Jawa Barat, bekerjasama dengan PT Pos Indonesia dan BUMD terkait sebagai media sosialisasi agar masyarakat semakin melek human traffiking.
Ia mengatakan, kartu pos ini akan disebarkan ke seluruh 5964 Desa dan Kelurahan serta hal yang paling penting ke seluruh Kepala Sekolah SMP dan SMU di Jawa Barat.
"Karena yang menjadi korban human trafficking kebanyakan usia muda. Pelaku kejahatan akan membidik usia muda asumsinya masih kurangnya pengetahuan dan wawasan mengenai human trafiking," katanya.
Jika dibiarkan, kata Netty, maka bisa dikatakan masa depan Jawa Barat bahkan bangsa akan terancam.
"Karena stok untuk calon pemimpin bangsa sudah layu sebelum berkembang artinya mereka sudah hancur sebelum bisa membangun bangsa ini menjadi bangsa yang berjaya," ujarnya.
Oleh karena itu, ia berharap dengan adanya desain kartu pos ini bisa mengedukasi masyarakat tentang unsur-unsur human trafficking dan kemana harus melapor.
"Dan ini juga merupakan salah satu cara kecil berdampak besar yang bermanfaat bagi masyarakat untuk menurunkan angka human trafficking di Jawa Barat," ujarnya.
Menurut MDs dan Manager Filateli PT Pos Indonesia Tata Sugiarta penjurian dilakukan sangat selektif dan benar-benar memilih desain yang mudah dimengerti masyarakat.
"Sehingga masyarakat mengerti apa bahaya dan bagimana cara human trafiking itu terjadi serta kemana mereka harus melapor," katanya.***3***
Ajat S