Foto konferensi pers yang beredar memperlihatkan para anggota staf medis berdiri di antara jasad-jasad yang ditutupi.
Seorang staf medis menggendong jasad seorang bayi dan staf lain memegang jasad seorang anak perempuan.
Sebelumnya pada Selasa (17/10) juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza Ashraf Al-Qudra mengatakan kepada Anadolu bahwa "lebih dari 500 warga Palestina tewas akibat bombardir Israel yang menargetkan daerah sekitar Rumah Sakit (Baptist) Nasional Arab di Gaza."
Sejumlah korban sudah mengungsi ke rumah sakit dan sekitarnya untuk berlindung menyusul seruan dan peringatan militer Israel bahwa pasukan akan mengevakuasi rumah mereka.
Juru bicara militer Israel mengatakan "belum ada penjelasan lebih lanjut" mengenai insiden di rumah sakit, menurut otoritas penyiaran.
Serangan terhadap rumah sakit tersebut menuai kecaman keras di banyak negara sekaligus seruan agar dunia melindungi rakyat Palestina yang berada di bawah pendudukan Israel.
Serangan udara itu terjadi pada hari ke-11 agresi Israel di Gaza.
Semakin banyak kelompok non-pemerintah dan pemimpin dunia yang mengatakan aksi pemboman Israel di Jalur Gaza yang terkepung, termasuk fasilitas kesehatan, rumah, tempat ibadah, melanggar hukum internasional dan berpotensi menjadi kejahatan perang.
Sumber: WAFA
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PBB kutuk keras serangan RS di Gaza yang tewaskan 500 orang lebih