Pesawat-pesawat lain yang turut unjuk diri tersebut antara lain pesawat latih G-36 Bonanza TNI Angkatan Laut, pesawat angkut ringan CN-235 dan CN-295, pesawat tempur Golden T50i Golden Eagle, enam unit pesawat latih KT-1B Wong Bee, helikopter ringan bermesin tunggal EC-120B Colibri, tujuh unit pesawat tempur F-16 Fighting Falcon.
Dalam rangkaian demonstrasi udara tersebut, tim penerbang Jupiter Aerobatic Team (JAT) TNI AU yang mengawaki KT-1B Wong Bee dan Tim Dynamic Pegasus TNI AU yang menerbangkan Helikopter Colibri berkolaborasi menampilkan aksi teatrikal saat flypast di Monas.
Tim penerbang JAT juga sempat menampilkan manuver solo spin, yang saat dilihat dari darat pesawat seolah-olah seperti kehilangan kendali jatuh dari ketinggian. Solo spin merupakan salah satu manuver andalan Tim JAT.
Sementara itu, penerbang dari Dynamic Pegasus menunjukkan atraksi terbang rendah dengan mengikuti irama lagu dan berkeliling langit sekitar Monas. Bahkan, salah satu helikopter ada yang mendekati tugu api yang ada di atas Monumen Nasional. Kemudian, penerbang pesawat tempur F-16 Fighting Falcon juga menampilkan atraksi bomb burst dan high speed pass.
Atraksi selanjutnya ialah pertunjukan marching band dari para taruna dan taruni akademi TNI, kolose senapan oleh 678 prajurit, serta parade alutsista darat, seperti kendaraan tempur, kendaraan taktis, sistem senjata, pesawat nirawak (drone), rudal, dan alutsista buatan dalam negeri.
Modernisasi Alutsista
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan agar modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista) Tentara Nasional Indonesia (TNI) harus dilakukan dengan bijak.
Menurut Presiden, modernisasi alutsista memang sangat diperlukan tetapi perlu memperhatikan pula kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang sangat terbatas—demi memenuhi kebutuhan rakyat.