Setidaknya ada 4.630 prajurit TNI yang mengikuti Upacara Parade dan Defile HUT ke-78 TNI. Kemudian, lebih dari 100 alutsista berparade di hadapan Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, serta tamu kehormatan lainnya di pelataran Monas.
Rangkaian peringatan HUT ke-78 TNI di Monas diawali dengan upacara yang dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo sebagai inspektur upacara.
"Atas nama rakyat, bangsa, dan negara; saya mengucapkan selamat hari ulang tahun ke-78 kepada TNI di mana pun saudara-saudara bertugas dan terima kasih atas dedikasi, atas keberanian, profesionalisme, pengabdian seluruh anggota TNI yang menjadi benteng terdepan pertahanan negara, yang menjadi kekuatan pelindung rakyat, yang menjadi perisai penjaga NKRI, Pancasila, dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945," kata Jokowi dalam amanatnya saat Upacara Parade dan Defile HUT ke-78 TNI di Monas, Jakarta, Kamis.
Upacara Parade dan Defile HUT ke-78 TNI berlangsung sejak pukul 08.00 WIB dan rangkaian berlangsung selama kurang lebih sejam. Peringatan HUT ke-78 TNI dilanjutkan dengan unjuk kemampuan para prajurit dengan melakukan aksi terjun payung dari atas langit Monas.
Sedikitnya, ada 78 prajurit TNI dan anggota Polri yang unjuk kemampuan terjun payung. Beberapa dari mereka merupakan prajurit wanita dari tiga matra TNI serta anggota Polri. Setelah para penerjun mendarat di Monas, peringatan HUT ke-78 TNI dilanjutkan dengan penampilan flypast yang merupakan atraksi aerobatik dari para penerbang TNI.
Setidaknya ada 91 alutsista udara TNI yang terbang di langit Monas. Atraksi di udara itu terbagi atas beberapa kelompok, di antaranya Giant Flight, Army Flight, Bonanza Flight, Wallet Flight, Cendrawasih Flight, Golden Flight, dan Rajawali Flight. Dalam atraksi itu, tiga unit pesawat baru TNI AU, yaitu C-130 J Super Hercules juga ikut melintas di langit Monas.
Pesawat-pesawat lain yang turut unjuk diri tersebut antara lain pesawat latih G-36 Bonanza TNI Angkatan Laut, pesawat angkut ringan CN-235 dan CN-295, pesawat tempur Golden T50i Golden Eagle, enam unit pesawat latih KT-1B Wong Bee, helikopter ringan bermesin tunggal EC-120B Colibri, tujuh unit pesawat tempur F-16 Fighting Falcon.
Dalam rangkaian demonstrasi udara tersebut, tim penerbang Jupiter Aerobatic Team (JAT) TNI AU yang mengawaki KT-1B Wong Bee dan Tim Dynamic Pegasus TNI AU yang menerbangkan Helikopter Colibri berkolaborasi menampilkan aksi teatrikal saat flypast di Monas.
Tim penerbang JAT juga sempat menampilkan manuver solo spin, yang saat dilihat dari darat pesawat seolah-olah seperti kehilangan kendali jatuh dari ketinggian. Solo spin merupakan salah satu manuver andalan Tim JAT.
Sementara itu, penerbang dari Dynamic Pegasus menunjukkan atraksi terbang rendah dengan mengikuti irama lagu dan berkeliling langit sekitar Monas. Bahkan, salah satu helikopter ada yang mendekati tugu api yang ada di atas Monumen Nasional. Kemudian, penerbang pesawat tempur F-16 Fighting Falcon juga menampilkan atraksi bomb burst dan high speed pass.
Atraksi selanjutnya ialah pertunjukan marching band dari para taruna dan taruni akademi TNI, kolose senapan oleh 678 prajurit, serta parade alutsista darat, seperti kendaraan tempur, kendaraan taktis, sistem senjata, pesawat nirawak (drone), rudal, dan alutsista buatan dalam negeri.
Modernisasi Alutsista
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan agar modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista) Tentara Nasional Indonesia (TNI) harus dilakukan dengan bijak.
Menurut Presiden, modernisasi alutsista memang sangat diperlukan tetapi perlu memperhatikan pula kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang sangat terbatas—demi memenuhi kebutuhan rakyat.
“Sehingga belanja alutsista harus dilakukan dengan bijak, baik caranya maupun peruntukannya,” ujar Presiden Jokowi dalam Upacara Hari Ulang Tahun ke-78 TNI yang digelar di lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Kamis.
Dia menegaskan bahwa modernisasi alutsista harus menjadi bagian penting dari pengembangan investasi industri pertahanan dalam negeri sehingga harus dapat mendorong transfer teknologi, peningkatan sumber daya manusia, serta harus mengutamakan produk dalam negeri.
“Terkait dengan ini saya minta agar anggaran yang dimiliki—karena sulit dalam mengumpulkan dan mendapatkannya, dan merupakan uang dari rakyat—sebisa mungkin harus dibelanjakan dan harus diputar kembali untuk (kepentingan) rakyat,” tutur Jokowi.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengumumkan alokasi anggaran senilai Rp39,47 triliun untuk modernisasi alutsista tahun 2024.
Anggaran tersebut masuk ke daftar belanja Kementerian Pertahanan.
Total alokasi belanja Kemhan berdasarkan program mencapai Rp135,44 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024.
"Industri pertahanan keamanan juga terus didorong agar maju dan mandiri dengan dukungan APBN, antara lain dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan alutsista secara bertahap dengan didukung industri pertahanan dalam negeri untuk memenuhi kekuatan pokok minimum," ujar Jokowi ketika menyampaikan Pidato tentang RAPBN 2024 dan Nota Keuangan di DPR RI, Jakarta, pada Agustus lalu.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: HUT ke-78 TNI di Monas jadi ajang unjuk kekuatan pasukan dan alutsista