Lembaga survei New Indonesia Research & Consulting menilai isu keberlanjutan program Presiden Joko Widodo (Jokowi) tetap menjadi arus utama dalam pemilu 2024 berdasarkan survei kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Jokowi yang mencapai 81,7 persen.
Dari 81,7 persen responden yang merasa puas, sebanyak 9,6 persen menyatakan sangat puas dan 72,1 persen menyatakan puas. Hanya 16,1 persen yang menyatakan tidak puas, serta 0,9 persen di antaranya merasa tidak puas sama sekali, dan yang menyatakan tidak tahu/tidak jawab sebesar 2,2 persen.
"Kepuasan publik yang mencapai 81,7 persen menandakan keberlanjutan program Jokowi sebagai arus utama dalam pemilu mendatang," kata Direktur Eksekutif New Indonesia Research & Consulting Andreas Nuryono dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.
Andreas mengatakan dominannya arus utama keberlanjutan ditunjukkan dari tingginya elektabilitas dua capres dari partai-partai terbesar yang notabene pendukung kuat pemerintah.
Prabowo Subianto yang diusung oleh Gerindra adalah partai terbesar kedua yang menjadi poros utama Koalisi Indonesia Maju (KIM). Anggotanya mencakup partai-partai di Senayan, yaitu Golkar dan PAN, termasuk Demokrat yang berada di pihak oposisi.
Selain itu Prabowo mengoleksi dukungan dari banyak partai baru dan nonparlemen, yaitu PBB, Gelora, dan Garuda. Partai Solidaritas Indonesia (PSI) juga kerap hadir dalam agenda-agenda koalisi pengusung Prabowo, meskipun belum memutuskan secara formal.
Sedangkan Ganjar Pranowo diusung oleh PDIP yang merupakan partai pemenang pemilu dua kali berturut-turut. Koalisi pengusung Ganjar juga melibatkan PPP dan dua partai nonSenayan, yaitu Perindo dan Hanura.
Sedangkan Ganjar Pranowo diusung oleh PDIP yang merupakan partai pemenang pemilu dua kali berturut-turut. Koalisi pengusung Ganjar juga melibatkan PPP dan dua partai nonSenayan, yaitu Perindo dan Hanura.
Di kubu Koalisi Perubahan, Anies Baswedan yang semula didukung dua partai oposisi yaitu Demokrat dan PKS belakangan mengalami pergantian formasi. Demokrat memutuskan keluar dari Koalisi Perubahan dan beralih mendukung Prabowo setelah Muhaimin Iskandar (PKB) dipilih sebagai bacawapres Anies.