Antarajawabarat.com,7/1 - Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) Jawa Barat mendukung Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan agar maju di pentas nasional sebagai Calon Presiden RI pada Pemilihan Umum 2014, di Gedung Negara Pakuan Bandung, Selasa.
Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) Jawa Barat M Budi Djatmiko menyatakan pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin agar Ahmad Heryawan bisa menjadi capres RI.
"Maka, kami para guru besar dan doktor-doktor di Jawa Barat sepakat untuk mendorong itu semua. Kami akan berusaha semaksimal mungkin bahwa Jawa Barat minimal bisa mewakili lah satu orang bersuara, nanti secara nasional bisa digabungkan dengan calon-calon luar Jawa Barat," kata Budi.
Alasan Aptisi mendukung Ahmad Heryawan sebagai capres RI, kata Budi, karena sosok Gubernur Jabar selama dua periode ini adalah tokoh yang mampu dan peduli terhadap dunia pendidikan.
"Karena itulah, kami sepakat harus ada wakil untuk capres/cawapres di Indonesia tahun 2014. Ini kesepakatan seluruh pimpinan perguruan tinggi dan gagasan yang ada di Jawa Barat. Khususnya didukung oleh teman-teman dosen dan mahasiswa," katanya.
Dikatakannya walaupun jumlah pemilih di Jawa Barat terbilang banyak namun hingga saat ini belum ada satu pun tokoh yang mampu menjadi capres/cawapres RI.
"Bahwa Jabar memiliki data pemilih yang sangat banyak tapi belum ada satupun bisa muncul secara nasional. Kebetulan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan masuk tiga besar capres di internal PKS," kata dia.
Menyikapi dukungan dari Aptisi Jabar tersebut, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan menyampaikan terima kasih.
"Kami berterima kasih kepada mereka teman-teman Aptisi, tanpa ada keinginan dari kita, tanpa ada pendekatan dalam arti pemberian dukungan," kata Heryawan.
Aher mengaku kaget dengan dukungan dari Aptisi Jabar tersebut karena kedatangan dan dukungan itu tanpa diduga-duga.
"Mereka datang ke sini, saya juga kaget. Jadi mereka ingin calon presiden yang berpihak kepada pendidikan, masa iya sih saat jadi gubernur berpihak ke pendidikan, masa kalau jadi presiden tidak lebih berpihak," kata dia.
***1***
Ajat S