Cirebon (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Cirebon, Jawa Barat, menyatakan komoditas beras bukan termasuk komponen penyumbang inflasi terbesar di daerah itu meski harga bahan pokok itu cenderung meningkat.
"Kebetulan untuk Kota Cirebon beras bukan salah satu komponen yang memberikan sumbangan terbesar untuk inflasi karena kita daerah produsen," kata Kepala KPw BI Cirebon Hestu Wibowo di Cirebon, Selasa.
Baca juga: Petani Cirebon diuntungkan naiknya harga gabah
Menurut dia, kenaikan harga beras kemungkinan disebabkan oleh mekanisme pasar dan faktor cuaca yang menghambat produksi para petani. Namun jika melihat jumlah komoditas itu di gudang Bulog, ketersediaan masih aman.
Hestu menjelaskan pada Agustus 2023, di Kota Cirebon telah terjadi deflasi (month-to-month) sebesar 0,11 persen dan inflasi (year-on-year) pada angka 4,04 persen.
Dilihat dari data yang ada, kata dia, beras sebetulnya bukan komoditas yang memberikan dampak signifikan dalam menyumbangkan inflasi, melainkan komponen lainnya.
"Ada komponen lain, seperti kontrak rumah dan sebagainya sebesar 0,05 persen," ujarnya.
Bank Indonesia catat beras bukan penyumbang inflasi di Cirebon
Selasa, 19 September 2023 17:36 WIB