Cirebon (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat menyatakan program Green Service yang memiliki 27 bank sampah di Cirebon dinilai efektif mengurangi 30 persen sampah plastik dari produksi sampah rumah tangga.
"Green Service ini masuk ke skema pengurangan yang rencana kita 30 persen sampah di Cirebon dilakukan pengurangan," kata Kepala DLH Kabupaten Cirebon Iwan Ridwan Hardiawan di Cirebon, Selasa.
Ia menuturkan program yang dilaksanakan bersama Polresta Cirebon itu sudah berjalan satu tahun sejak diluncurkan Agustus 2022 dan berhasil mengumpulkan sebanyak 3.717 kilogram sampah plastik dari semula ada 10 bank sampah.
Ia menilai penambahan bank sampah di Cirebon yang sekarang mencapai 27 bank itu, maka potensi pengurangan sampah plastik dapat lebih optimal karena dalam pengelolaan sampah tersebut masyarakat bisa membuat SIM dan SKCK tanpa bayar dengan uang.
"Sangat terbantu, tadi saya sampaikan bahwa kita selalu ada sosialisasi penyuluhan sampah. Tapi itu lonjakannya tidak terlalu baik, tapi ketika dipancing dengan program ini (layanan SIM dan SKCK bayar dengan mengumpulkan sampah) masyarakat tertarik," katanya.
Iwan menjelaskan dalam sehari diperkirakan potensi timbunan sampah di Kabupaten Cirebon bisa mencapai angka 1.200 ton yang dihitung berdasarkan jumlah penduduk sebanyak 2,3 juta jiwa.
Berdasarkan perkiraan itu, lanjut dia, pihaknya membagi dua skema penanganan serta pengurangan sampah yakni 70 persen di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan sisanya melalui sejumlah program seperti Green Service.
"Skema kita dalam penyelesaian sampah itu adalah penanganan dan pengurangan, kita memiliki dua TPA yang saat ini baru aktif di Gunung Santri, dalam sehari kapasitasnya 320 ton," katanya.