Antarajawabarat.com,8/12 - Mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) H. Djoko Santoso mengatakan wilayah Cirebon, Jawa Barat, berpotensi menjadi pusat pemerintahan atau ibu kota negara Indonesia karena memiliki letak yang strategis.
"Cirebon berpontensi untuk dijadikan pusat pemerintahan karena letaknya strategis. Jalur pantai utara mudah menghubungkan keberbagai daerah. Selain itu tingkat keamanan stabil, sehingga peluangnya cukup tinggi," kata Jendral TNI (Purn) H. Djoko Santoso yang juga Ketua Dewan Pembina Ikatan Persaudaraan Haji Indonesi (IPHI) di Cirebon, Sabtu.
Usai melakukan pembinaan kepada anggota IPHI Cirebon, ia mengatakan, Cirebon bisa mengatasi permasalahan seperti yang ada di Jakarta, yakni kemacetan dan banjir karena infrastruktur cukup mendukung.
Selain itu, sejarah kota tersebut peninggalan para wali, maka diharapkan kedepan mampu menciptakan pemimpin yang religius, kata Panglima TNI (2007-2010) itu.
Sebelumnya, politisi asal asal Losari Cirebon Abdul Khaliq Ahmad mengatakan, Cirebon patut dipertimbangkan menjadi pusat pemerintahan atau ibu kota negara Indonesia ke depan.
"Cirebon layak dipertimbangkan menjadi pusat pemerintahan, terutama karena daerah itu memiliki pelabuhan laut dan udara yang memadai. Daerahnya juga tidak berbukit-bukit dan akses jalan rayanya sudah relatif bagus," katanya di Jakarta, Jumat.
Calon anggota legislatif dari Partai Amanat Nasional (PAN) untuk Daerah Pemilihan Kabupaten dan Kota Cirebon serta Kabupaten Indramayu itu mengemukakan keterangan tersebut menanggapi wacana pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke daerah lain.
Wacana pemindahan ibu kota kembali mencuat saat musim penghujan ini. Kemacetan lalulintas di banyak ruas jalan raya di Jakarta semakin parah akibat adanya genangan air, bahkan banjir di beberapa tempat, sehingga wacana pemindahan pusat pemerintahan kembali mengemuka.
Sementara itu Hasanwi salah seorang budayawan Jawa Barat menuturkan, Cirebon memilik sejarah positif perkembangan Islam, selain itu daerah Pantura kondusif dengan munculnya berbagai budaya luar daerah, seperti perpaduan China dengan Jawa.
Kesultanan Cirebon, kata dia, bisa merangkul semua kalangan, sehingga lahir dan mewariskan campuran budaya yang hingga kini tetap lestari.
Ia menambhkan, berbagai kalangan menilai Cirebon layak jadi pusat pemerintahan karena jalur utama Pantura mudah menghubungkan dengan daerah lain dengan adanya pelabuhan.***1***
Enjang S