Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di Divisi Comex New York Exchange, terangkat 1,30 dolar AS atau 0,07 persen menjadi ditutup pada 1.916,50 dolar AS per ounce, setelah menyentuh tertinggi sesi di 1.926,00 dolar AS dan terendah di 1.915,90 dolar AS.
Emas berjangka anjlok 13,10 dolar AS atau 0,68 persen menjadi 1.915,20 dolar AS pada Kamis (17/8), setelah jatuh 6,90 dolar AS atau 0,36 persen menjadi 1.928,30 dolar AS pada Rabu (16/8), dan merosot 8,80 dolar AS atau 0,45 persen menjadi 1.935,20 dolar AS pada Selasa (15/8).
Dolar AS tergelincir dari tertinggi dua bulan, tetapi masih berada di jalur untuk kenaikan minggu kelima berturut-turut karena ekonomi AS yang tangguh menyiratkan suku bunga yang lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama.
Dolar AS melemah pada Jumat (18/8), setelah inflasi kawasan euro menunjukkan tanda-tanda pelambatan marjinal.
"Kenaikan baru-baru ini dalam imbal hasil AS meredam minat investor, di antara investor keuangan spekulatif yang lebih berorientasi jangka pendek dan investor ETF," Barbara Lambrecht, analis komoditas di Commerzbank, mengatakan dalam catatan Jumat (18/8).
"Dalam kondisi seperti ini, permintaan fisik emas di Asia hampir tidak dapat membantu, dan impor emas China kemungkinan tidak akan menggerakkan harga," katanya.