Dengan sentimen global maupun domestik itu, pihaknya merekomendasikan kepada para pelaku pasar untuk menerapkan strategi, di antaranya tetap berfokus pada kondisi fundamental perusahaan serta lebih selektif dalam memilih saham perusahaan publik.
Ada potensi penguatan terhadap IHSG pada kuartal ketiga tahun ini. “Target IHSG, menurut kami ada di 7.600-an setara dengan price earning ratio (PE) 15,5 kali,” ujar Roger.
Pandangan yang sama juga dibeberkan oleh Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana saat dihubungi oleh ANTARA, yang memproyeksikan bahwa IHSG berpeluang bergerak menguat dan masih berada pada fase uptrend-nya pada kuartal III-2023.
Namun demikian, pria yang akrab disapa Didit tersebut tidak memungkiri pergerakan IHSG bisa berpeluang mendatar bahkan cenderung terkoreksi pada akhir fase kuartal ketiga tahun ini.
Ia memperkirakan untuk level tertinggi berpeluang untuk uji 7.000 sampai 7.100.
Terkait dengan sentimen yang memengaruhi, pasar saham Indonesia dinilai masih akan banyak dipengaruhi oleh sentimen global selama kuartal ketiga tahun ini.
Sentimen global tersebut, di antaranya kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) yang masih berpotensi menunjukkan sikap hawkish pada sisa tahun ini.